Â
2.2.2. Relevansi Quietisme dan Misi Gereja bagi Perkembangan Iman Umat Larantuka dan Solor
Â
     Misi Gereja tidak boleh menggusur kebudayaan masyarakat setempat tetapi berusaha sedapat mungkin dan perlu hati-hati mengakomodasi bahasa, simbol, tradisi, dari budaya lokal setempat dengan memberi arti dan makna baru yaitu makna ke Kristenan. Simbol-simbol dijadikan sarana untuk menyatakan inkarnasi Kristus. Hal inilah yang di lakukan oleh imam-imam Dominikan asal Portugis. Gereja dari zaman ke zaman selalu bergerak memberitakan Injil Allah. Injil Allah yang diwartakan harus selalu menyesuaikan diri dengan konteks zaman. Injil Allah sangat relevan apabila mampu menyesuaikan diri dengan suatu konteks kebudayaan setempat. Refleksi akan Injil Allah harus menyentuh dengan iman umat setempat. Benar apa yang dikatakan oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II dalam Lettera di Fondasione del Pontificio Consiglio della Cultura, Roma 1982, beliau mengatakan; "Iman yang belum menyentuh kebudayaan setempat adalah iman yang belum sepenuhnya di terima[10]". Para Imam Dominikan asal Portugis menurut hemat saya sudah melakukan misi Gereja dengan baik sehingga mereka mampu menyesuaikan diri dengan konteks kultur budaya Larantuka dan Solor sehingga mereka mampu merebut hati banyak orang untuk menjadi anggota Gereja. Larantuka dan Solor boleh dikatakan menjadi basis ke Katolikan yang berpengaruh pada masa itu di dareah Flores Timur.
Â
III. Kesimpulan
Â
      Misi Gereja dalam memberitakan Injil Allah sangat diperlukan. Gereja tanpa henti selalu membawa kabar baik kepada semua bangsa. Banyak para misionaris pergi keseluruh dunia mewartakan kerajaan Allah. Gereja selalu menyerukan untuk memberitakan Injil Allah kepada semua bangsa. Para Imam Dominikan asal Portugis ini berhasil mewujudkan pesan Yesus; "Pergilah, Jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus" (Mat 28:19). Masyarakat Larantuka dan Solor sangat bersyukur karena Para Imam Dominikan asal Portugis ini bisa memperkenalkan Injil Allah kepada mereka. Ini merupakan suatu rahmat dari Allah. Sampai saat ini iman Katolik bertumbuh subur di wilayah Larantuka dan Solor.
Daftar Kepustakaan
Â
Sumber Buku: