Oleh: Osti Lamanepa, Mahasiswa          Filsafat dan Teologi Widya           Sasana Malang
Sang peminta-minta menyusuri lorong-lorong
Meminta-minta bagaikan pengemis
Hatimu tergerak melihat kemiskinan
Pemulung dan pemgemis jalanan kau beri harapan
      Oh Montfort,,,sang peminta-        minta
      Sang peminta-minta bergerak
      Di ruas jalanan
      Di gerbong kereta api
      Di kedai toko butik
      Di rumah jenasah
Kepada orang muda yang berdansa ria kau tobatkan
Kepada bajak laut kau tobatkan
Kepada orang kaya yang sombong dengan harta miliknya,,, kau ramalkan jatuh miskin
Hanya Allah itulah motto hidupmu
       Orang lumpuh kau gendong          di pundakmu
        Bukalah pintu bagi Yesus            Kristus teriakmu di ambang         pintu
        Pemilik rumah penginapan          terkejut
        Saat melihat orang sakit danÂ
        lumpuh di pundakmu
       "Orang ini sinting katanya            dalam hati"
Seluruh hidupmu di warnai Injil
Kau menepi,,mencari sunyi
Mencari bisikan Roh Kudus
Hingga misimu sukses karena Allah menyertai engkau
      Kini aku dengar cerita                hidupmu
       Lewat buku-buku
      Sang peminta-minta itu telah        tiada
       Meninggalkan cerita indah
       pada buku usang di lemari            perpustakaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H