Ketika bertanya mengapa Allah membiarkan penderitaan, manusia tidak mesti sedang meragukan keberadaan Tuhan, tetapi malah memohon belas kasih Allah dan sesama. Permohonan (pertanyaan) kadang diekspresikan dengan berlinang air mata. Seandainya manusia tidak menaruh harapan pada Allah, pertanyaan seperti itu tidak bakal muncul. Ketika orang tidak percaya lagi kepada Allah, tidak akan ada lagi pertanyaan tentang belaskasih Allah (Gregorius Pasi, 2019: 2).
. Mengapa Allah membiarkan terjadinya banyak penderitaan? Pertanyaan seperti ini merupakan suatu bentuk pengaduan kepada Allah, suatu tindakan naik banding kepada Allah. Bagi manusia yang bertanya tentang Allah yang maharahim
Kristologi Montfort Penyelamat Orang Berdosa Dalam Kitab Suci
Dalam Kitab Suci, khususnya Kitab Suci Perjanjian Baru dalam hal ini khususnya Injil, banyak sekali memuat kisah-kisah dimana belas kasih Allah menyelamatkan orang-orang berdosa. Allah terlibat langsung mengampuni orang-orang berdosa yang dilakukan oleh Yesus. Yesus dalam seluruh hidupnya sangat menaruh perhatian pada orang-orang berdosa. Yesus tidak menghakimi orang-orang berdosa, melainkan mengampuni mereka. Hal ini dapat kita temukan dalam keempat kitab-kitab injil.
Kisah-kisah Yesus menyelamatkan dan mengampuni orang-orang berdosa dalam injil antaralain; Orang lumpuh disembuhkan (Mat 9:1-9), Matius pemungut cukai mengikuti Yesus (Mat 9:9-13), Yesus diurapi oleh perempuan berdosa (Luk 7:36-50), Zakheus (Luk 19:1-10), Perempuan yang berzinah (Yoh 8:1-11) dan Orang buta sejak lahirnya (Yoh 9:1-41). Semua kisah-kisah Yesus sebagai pengampun dan penyelamat orang berdosa ini mau menunjukkan bahwa Yesus adalah Pribadi Ilahi yang mempunyai kuasa untuk mengampuni semua orang-orang berdosa. Dialah Putera Allah yang Mahatinggi dan mempunyai kuasa menyelamatkan orang-orang berdosa. Hanya Allah sendirilah yang dapat mengampuni dosa orang-orang berdosa.
Kesimpulan
Saya memilih Kristologi Montfort sebagai penyelamat orang berdosa ini karena saya tertarik akan pribadi Montfort yang selalu siap mengampuni orang berdosa. Hemat saya, Pengenalan dan keintiman Montfort dengan Yesus membuatnya mampu mengampuni orang berdosa. Tanpa pengenalan yang mendalam pada pribadi Yesus, orang-orang akan sulit mengampuni orang lain yang berbuat salah dan dosa.
Pengaruh Kristologi Montfort sebagai penyelamat orang berdosa sampai saat ini masih relevan dengan zaman kita saat ini. Orang-orang yang menaruh minat pada usaha perdamaian penyelesaian suatu masalah harusnya belajar dari tokoh St. Montfort ini. Tanpa sikap keterbukaan dan pengertian orang akan sulit mencapai suatu perdamaian. Tanpa sikap rendah hati dan sikap memaafkan, orang akan sulit mengampuni kesalahan orang lain.
Daftar Kepustakaan
Hechtermans Hubert, SMM. Alles Of Niets, di terjemahkan oleh Serikat Maria Montfotan, Seluruhnya Atau Tidak Sama Sekali. Bandung: Serikat Maria Montfortan, 2005.
Marie Gabriel. Grignion De Montfort, Sang Peziarah Injil, Yokyakarta: Kanisius, 1988.