Masyarakat korong Piliang kenagarian Gasan Gadang melakukan gotong royong bersama untuk merelokasi aliran sungai dengan alat seadanya, goro dilakukan minggu pagi pukul 09.00 wib hingga pukul 13.00 wib 5/5.
   Gotong royong dilakukan atas inisiatif warga, yang di inisiasi pemuda, dan pusako disertai sumando, bahu membahu melakukan gotong royong ini untuk merelokasi aliran sungai dengan tenaga dan peluh serta alat yang seadanya.
   Gotong royong dilakukan karena aliran sungai batang gasan yang sudah membahayakan pemukiman warga, aliran sungai sudah memasuki pemukiman, dan merusak lahan pertanian warga.
   Menurut pengakuan tokoh pemuda Seprizal (37), menuturkan aliran sungai ini telah mendekati pemukiman semenjak tahun 2021, dan telah dilakukan beberapa kali gotong royong, dan pernah dilakukan normalisasi di bulan mei tahun 2023 dengan alat dari pemda akan tetapi kurang maksimal, sehingga aliran masih merusak ke pemukiman dan lahan pertanian hingga hari ini.
   Dari data wali korong Piliang wali sayang (55), mengatakan ada 30 an KK dan ratusan hektar sawah yang terancam terdampak luapan sungai Batang Gasan, dan lahan yang terdampak sudah sekitar 50 hektar yang merugikan mata pencarian warga setempat.
   Warga berharap ada perhatian serius untuk menanggulangi aliran sungai ini kepada pemerintah setempat, baik itu Pemerintahan Nagari Gasan Gadang, Pemerintahan kecamatan Batang Gasan, Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman, maupun pemerintahan Provinsi Sumatera barat.
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H