Mohon tunggu...
Daniel Oslanto
Daniel Oslanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rasanya lebih sulit berganti klub kesayangan ketimbang berganti pasangan (Anekdot Sepakbola Eropa) - 190314

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United “Goyah”, Pencarian Nahkoda Baru Dimulai?

26 Januari 2016   11:06 Diperbarui: 26 Januari 2016   16:40 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan LVG adalah memakai pemain muda. Sejauh ini, LVG sudah memakai beberapa pemain muda dari akademi MU. Sebut saja Paddy McNair, Nathan Blaccket, Cameron Borthwick-Jackson, Jesse Lingard. Sayagnya kecenderungan pemakaian pemain muda ini justru tidak lebih baik daripada pemain matang seperti Juan Mata, dan Memphis Depay.

Pemaksimalan Sumber Daya:

LVG sudah menghabiskan kurang lebih 250 juta poundsterling selama dua musim terakhir untuk mendapatkan pemain yang diinginkannya. Memphis Depay, Anthony Martial, Schenederlin, Darmian, dan Schweinsteiger adalah sederet nama yang didatangkannya musim ini namun masih belum memberikan hasil yang diharapkan oleh seluruh elemen MU.

Citra Klub:

Citra Klub bersama LVG cenderung aman tanpa ada isu-isu yang tidak sedap dari ruang ganti pemain. Hal ini menjadi penting karena MU sudah melantai di bursa dan citra klub yang baik akan memengaruhi nilai saham MU tentunya.

Ryan Giggs Menunggu, Legenda Bukan Jaminan

Ryan Giggs adalah Legenda MU, menghabiskan seluruh masa bermainnya sebagai pesepakbola hanya bersama satu klub, Manchester United. Berstatus sebagai asisten LVG, Giggs sendiri sudah mengungkapkan keinginannya menjadi pelatih Mu setelah LVG meninggalkan kursi manajerial MU. Meski memiliki catatan luar biasa sebagai pemain, tentunya melatih tidaklah sama dengan bermain. Apalagi untuk klub sebesar MU yang tentunya memiliki target dan harapan yang tinggi, kapabilitas Giggs sebenarnya wajar untuk dipertanyakan.

[caption caption="Ryan Giggs, Assisten Manager MU, Mengungkapkan ketertarikannya menjadi pengisi kursi managerial MU setelah LVG (telegraph)"]

[/caption]

Mengutip ucapan mantan Direktur MU, David Gill, yang mengatakan bahwa Giggs tidak boleh selamanya menjadi orang nomor dua. Giggs harus membuktikan dirinya layak menjadi orang nomor satu, karena perbedaan orang nomor dua dan  nomor satu itu sangat signifikan. Gill menambahkan bahwa Giggs harus pergi melatih klub lain dan membuktikan kapabilitasnya sebelum diberikan kepercayaan melatih klub sebesar MU, seperti halnya Gary Neville yang menjadi manager Valencia, meninggalkan profesi sebelumnya sebagai football pundit.

Terkait Filosofi bermain, penggunaan pemain akademi, dan pemain yang ada tentu tidak bisa disimpulkan karena Giggs tidak pernah memegang kendali akan hal ini. Namun penunjukkan Giggs sebagai suksesor LVG bisa menjadi citra yang bagus bagi Manchester United, yang selalu memberikan jalan bagi para legendanya berkontribusi di klub.

Jose Mourinho dan Sebuah CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun