Mohon tunggu...
Daniel Oslanto
Daniel Oslanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rasanya lebih sulit berganti klub kesayangan ketimbang berganti pasangan (Anekdot Sepakbola Eropa) - 190314

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Nemanja Matic Ke Chelsea:Kebutuhan Krusial Atau Kewajiban Tahunan?

18 Januari 2014   11:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Jose Mourinho, menyukai duet gelandang tengah dan gelandang bertahan di belakang tiga gelandang serang dalam skema permainannya. Credit : Ligapilihan)

Kebutuhan Krusial Atau Kewajiban Tahunan?

Nemanja Matic bergabung kembali dengan Chelsea, setelah sempat digunakan jadi pelicin kedatangan David Luiz ke Chelsea, tiga tahun lalu. Namun bulan ini, sang pemuda Serbia kembali ke Stamford Bridge untuk melengkapi skuad Jose Mourinho. Kedatangan Matic memang memberikan tambahan pilihan di lini tengah Chelsea. Namun, benarkah seorang gelandang bertahan bernama Matic yang dibutuhkan Chelsea? Benarkah Matic adalah kebutuhan krusial Chelsea, bukan seorang penyerang kelas kakap yang bisa mengatasi persoalan lini depan mereka di musim ini?

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption=" (Chelsea lebih membutuhkan gelandang bertahan seperti Matic ketimbang seorang Striker? Credit : Independent)"][/caption]

Terlepas dengan fakta bahwa klub Portugal kerap memberikan harga yang mahal untuk melepas pemainnya, pertanyaan membesar kepada seberapa besar effort yang bisa diberikan oleh Matic kepada Chelsea di sisa musim ini. Menarik sekali menganalisa effort Matic bagi Chelsea mengingat pemain Chelsea di posisi yang sama dengannya, gelandang tengah atau gelandang bertahan bermain cukup bagus sepanjang musim ini. Bahkan posisi ini bukanlah menjadi salah satu permasalahan Chelsea, mengingat Chelsea masih bermasalah dengan tumpulnya lini depan mereka. Terlepas dari itu, Mourinho pasti memiliki alasan khusus perekrutan Matic.

Well, ada keunikan sepanjang musim ini Mourinho menggunakan formasi ini. Alih-alih menggunakan double pivot atau dengan kata lain dua jangkar asli bertipikal untuk menjadi penyeimbang lini tengah, Mourinho justru lebih menyukai menduetkan seorang gelandang tengah dan seorang gelandang bertahan. Lampard atau Ramires, dua gelandang tengah yang cukup apik dalam mengatur ritme permainan, akan diturunkan dengan seorang gelandang bertipikal bertahan seperti Mikel, Essien atau David Luiz yang posisinya dimajukan menjadi seorang gelandang. Matic sendiri memiliki karakteristik yang cukup mirip dengan Lampard. Matic bisa bertahan dan melakukan penetrasi dari luar kotak penalti. Namun, apakah semua itu bisa menggantikan Lampard yang memiliki kharisma dan kemampuan di lapangan meski tak seenerjik dulu lagi?

[caption id="" align="aligncenter" width="658" caption="(Jose Mourinho, menyukai duet gelandang tengah dan gelandang bertahan di belakang tiga gelandang serang dalam skema permainannya. Credit : Ligapilihan)"]

[/caption]

Persoalan menjadi cukup kompleks dikarenakan Matic cup-tied di Liga Champions. Selain nama Ramires dan Lampard yang sering menjadi starter, Mikel sendiri mencatatkan 15 kali penampilan di Liga Inggris (8 kali starter), dan 5 partai di Liga Champions (3 starter). Essien memang hanya bermain lima kali, tetapi Mourinho mempercayakan dirinya bermain di tiga partai terakhir baik sebagai inti maupun pengganti. Demikian halnya dengan David Luiz, yang mulai bermain reguler semejak bulan Desember tahun lalu hingga saat ini. itu artinya, Jose Mourinho bisa jadi berpikir ulang untuk melepas Michael Essien atau Obi Mikel ke klub lain, karena akan mengurangi Pilihan Mourinho saat berlaga di Liga Champions. Di sisi lain statistik para gelandang di atas membuktikan bahwa Mourinho tidak terlalu bergantung pada satu dua pemain untuk mengisi posisi gelandang tengah dalam skemanya.

Ramires sendiri hampir dipastikan selalu menjadi opsi pertama bagi Mourinho untuk mengisi satu dari dua slot gelandang tengah di posisinya. Mempertimbangkan nama sekelas Lampard, Luiz, Mikel dan Essien, maka Matic harus berusaha keras untuk mendapatkan satu tempat tersisa di lini tengah. Tak ayal melihat fakta ini, pada akhirnya sebuah sikap skeptis yang muncul. Contoh teranyar, rekan Matic dari Benfica yang menyeberang ke Manchester City, Javi Garcia, justru gagal menembus skuad utama Manchester City, kalah bersaing dengan Yaya Toure dan Fernandinho. Potensi senasib dengan Javi Garcia semakin mungkin bila mengingat Mourinho adalah pelatih yang gemar “nepotisme” dengan pemain tertentu atau kesayangannya. Sudah menjadi rahasia umum Lampard adalah pemain kesayangan Mourinho, sedangkan Ramires merupakan pilihan terbaiknya di lini tengah. So, bagaimana dengan Matic?

[caption id="" align="aligncenter" width="594" caption=" (Lampard dan Ramires menjadi pilihan utama Mourinho saat ini, Credit : Thinkfootball)"]

[/caption]

Entah apa alasan perekrutan Matic mengingat para gelandang tengah Chelsea sebenarnya bermain bagus di paruh musim pertama, terkecuali persoalan cedera yang melanda. Apakah karena kebutuhan krusial di lini tengah? Ataukah kewajiban transfer tahunan? Ataukah karena Portugal Connection, dimana Mourinho gemar membeli pemain dari Liga Portugal seperti yang dilakukannya saat membeli carvalho, Ferreira, hingga Quaresma? Apapun itu, Matic harus membuktikan bahwa dirinya layak ditebus mahal oleh Chelsea.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun