Mohon tunggu...
oskarius umbu dagha
oskarius umbu dagha Mohon Tunggu... Penulis - Pejuang pemikir

Mencoba tak mengapa, dari pada mengapa tak mencoba

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Savana sumba

3 Desember 2020   09:18 Diperbarui: 3 Desember 2020   09:20 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang apanya kami?! Dengan segala hujatan, cacian, makian, dan pelecehan yang terus kalian torehkan pada adat istiadat, seni dan budaya, SUMBA, Apakah Kemudian Kami Tidak Sakit Hati?! Sakit.Tapi kami tepis dengan sabar, karena kami tidak ingin menumpahkan darah diatas tanah yang kami hormati dengan segenap jiwa raga.

 Ini DARMA kami Pada IBU PARTIWI. Andai Tuan Paham?!

Adat SUMBA tidak Sesembarang itu! Keagungan Agama yang seharusnya dijadikan sebagai obor dalam kegelapan, namun pada kenyataannya justru dijadikan propoganda mengutuk sesat, menistakan kami sebagai ahli neraka dsb. Dari tahun ketahun kami telan, kami kunyah, kami simpan rapat lukanya. Untuk apa?! Untuk Indonesia supaya tidak terpecah belah oleh emosi sesaat.

Kami Ini Punya Unggah-ungguh wahai tuan tuan ku yang terhormat, SUMBA BUKAN BANGSA BAR-BAR. Leluhur kami dilahirkan tidak dari kebengisan. Tolong catat dan beri garis TEBAL!!

Tenang Tuan Tuan! Kami tidak ada inisiatif hendak membenci TUHAN dan AGAMA Anda. Tuhan Tak pernah salah Agama Pun demikian. Kami tidak sebodoh itu, kami punya filosofi, sehingga najis sekali jika kami mencampur adukkan ajaran agama, hanya saja perwatakan individu manusianya saja yang terkadang ada kesan tercela. Bisa Jadi!

Tuanku Yang terhormat! Perlu tuan tuan tau, Kami Ini bukan BONEKA ADU DOMBA Tapi Kami Ini "Bhineka Tunggal Ika" jadi tidak perlu cemas. Seruncing apa pun lidah tuan mengelergikan warisan leluhur kami, sebagai manusia beradab, kami tidak semurah itu balik menikam dengan kata-kata tak bermoral. Biarlah semesta yang menentukan siapa yang bijak dan siapa yang tak berakal! Itu Saja.

Untuk Seluruh Sumba, Tetaplah tegak lurus berdaulat. Jangan takut dihina, jangan senang di puji, tidak penting dianggap baik, yang penting jadi orang baik. Biarlah sorga diklaim menjadi milik mereka, asal kita tidak menciptakan neraka bagi sesama

Kupang, 03-12-2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun