Mohon tunggu...
Oskar Ndena Nggaba
Oskar Ndena Nggaba Mohon Tunggu... Guru - PENULIS PEMULA DARI PAPONGGU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Pemula Email : oskarndena@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Budidaya Ikan Lele (Clarias sp) di Kota Kupang, Budidaya Lele Utama yang diminati Masayarakat

26 Februari 2023   20:20 Diperbarui: 26 Februari 2023   20:25 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Kupang - Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si atau yang sering disapa Ansy Lema, mengembangkan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok di GMIT Jemaat Yegar Sahaduta Osmok, Kota Kupang.

Untuk mengembangkan potensi budidaya ikan yang memiliki nama ilmiah Clarias sp ini merupakan jenis budidaya ikan air tawar yang sedang diminati masyarakat Kota Kupang. 

“Saya melihat sudah banyak warung pecel lele di Kota Kupang. Ikan lele sangat potensial untuk dikembangkan pembudidaya ikan. Murah, enak, dan bergizi,” ujar Ansy Lema dalam Sosialisasi Kebijakan Perikanan Budidaya.

Ansy mengatakan budidaya ikan dengan sistem bioflok adalah sistem budidaya yang sangat efektif. Bioflok memiliki kelebihan, yaitu proses budidaya yang hemat lahan dan air sehingga cocok dikembangkan di perkotaan atau daerah padat penduduk seperti Kota Kupang.

“Sejak bertugas di Komisi IV, saya telah memberikan banyak bantuan bioflok, mulai dari pulau Timor, Sumba hingga Rote Ndao. Tahun 2022 lalu saya salurkan 10 paket bioflok ikan lele. Tahun ini ada 8 paket bioflok ikan lele dan Kota Kupang menjadi prioritas saya,” tutur mantan aktivis dan dosen ini.

Jenis ikan Lele (Clarias sp) yang di budidayakan di Kota Kupang (dok. Biota Dunia Perairan)
Jenis ikan Lele (Clarias sp) yang di budidayakan di Kota Kupang (dok. Biota Dunia Perairan)
Ansy menerangkan, bantuan lele dengan sistem bioflok memiliki nilai hampir Rp 200 juta per paket. Bantuan berisikan pembangunan kolam, benih, dan pakan. 

Kepala Dinas Perikanan Kota Kupang Ejbends H. Doeka, S.Sos M.Si mengaku bahwa perikanan budidaya air tawar adalah jenis perikanan yang sedang berkembang di Kota Kupang. Utamanya adalah ikan lele.

Karena itu, berbagai jenis sistem pengembangan ikan lele sangat dibutuhkan, termasuk budidaya dengan sistem bioflok. Perekonomian masyarakat dapat meningkat apabila tata kelola ikan lele dilakukan dengan baik. 

“Kota Kupang tidak hanya nelayan tangkap, tetapi juga pembudidaya ikan air tawar. Budidaya ikan air tawar menjadi favorit karena bisa dilakukan di kolam pekarangan rumah,” terang Ejbends.

Pengawas Perikanan Utama Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP Dr. Ir. Tri Hariyanto, MM menambahkan bahwa produksi ikan lele ataupun nila yang dibudidayakan dengan sistem bioflok terus mengalami peningkatan. Karena itu, ke depan KKP akan terus mengembangkan budidaya ikan dengan sistem ini. 

“Sinergi KKP dengan Komisi IV DPR RI melalui Pak Ansy akan terus kami lakukan. NTT menjadi salah satu wilayah prioritas kami,” pungkas Tri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun