Paponggu, 14 April 2021. Tingginya intensitas hujan beberapa waktu yang lalu menyebabkan meluapnya air sungai, bahkan banjir di beberapa titik di pulau Sumba. Hal tersebut mengakibatkan dampak buruk bagi sektor pertanian yang mengakibatkan kerugian bagi petani. Di antaranya kerusakan saluran irigasi, lahan sawah, maupun tanamannya, terutama pada lokasi yang dekat dengan sungai.
Paponggu, 14 April 2021. Tingginya intensitas hujan beberapa waktu yang lalu menyebabkan meluapnya air sungai, bahkan banjir di beberapa titik di pulau Sumba. Hal tersebut mengakibatkan dampak buruk bagi sektor pertanian yang mengakibatkan kerugian bagi petani. Di antaranya kerusakan saluran irigasi, lahan sawah, maupun tanamannya, terutama pada lokasi yang dekat dengan sungai.
Salah satu lokasi terdampak yaitu di Desa Praikaroku Jangga Kec. Umbu Ratu Nggay. Dampak kerusakan dirasakan langsung oleh warga setempat.
Kerusakan yang terjadi terutama kerusakan pada bendungan dan saluran irigasi dan kerusakan bidang olah lahan sawah yang tertimbun sedimentasi lumpur dari sungai. Hal ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan padi yang sudah dikerjakan oleh petani. Perlu diketahui bahwa Desa Prai Karoku Jangga adalah salah satu Desa Pengembangan Pembenihan Pembibitan Menuju Desa Mandiri yang ditetapkan oleh Bupati Sumba Tengah.
Kerisauan ini sudah terjadi pada musim hujan tahun lalu dengan adanya banjir yang melanda sawah milik warga. Pada tanggal 23/02/2021, yang lalu terjadi lagi banjir yang sama menghantam saluran irigasi pada bendungan sehingga kondisinya saat ini semakin parah. Kita tahu bersama bahwa musibah akibat banjir adalah fenomena alam yang tidak dapat diduga oleh siapa saja, namun mengatasi hal tersebut dibutuhkan solusi perbaikan yang dapat mengembalikan usaha pertanian menjadi lebih baik.
Seorang warga Paponggu mengatakan, “hancurnya saluran bendungan itu diakibatkan volume air yang sangat banyak sehingga bendungan tidak mampu menampung air, sedangkan mulut bendungan yang dibuat tinggi mengakibatkan air yang sudah meluap dan deras mengikis pinggiran sayap bendungan yang mengakibatkan air banjir menggenangi sawah warga dan mematahkan saluran bendungan”
Harapan warga terhadap pemerintah Daerah agar saluran bendungan yang rusak itu dapat diperhatikan. Apalagi bendungan itu yang dapat menopang usaha pertanian sebagai sumber hidup masyarakat Paponggu. Jika tidak diatasi secepatnya maka banyak sawah warga yang hilang dan lahan untuk bercocok tanam pun akan semakin mengurang. (Oskar Ndena Nggaba
Kerusakan yang terjadi terutama kerusakan pada bendungan dan saluran irigasi dan kerusakan bidang olah lahan sawah yang tertimbun sedimentasi lumpur dari sungai. Hal ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan padi yang sudah dikerjakan oleh petani. Perlu diketahui bahwa Desa Prai Karoku Jangga adalah salah satu Desa Pengembangan Pembenihan Pembibitan Menuju Desa Mandiri yang ditetapkan oleh Bupati Sumba Tengah.
Kerisauan ini sudah terjadi pada musim hujan tahun lalu dengan adanya banjir yang melanda sawah milik warga. Pada tanggal 23/02/2021, yang lalu terjadi lagi banjir yang sama menghantam saluran irigasi pada bendungan sehingga kondisinya saat ini semakin parah. Kita tahu bersama bahwa musibah akibat banjir adalah fenomena alam yang tidak dapat diduga oleh siapa saja, namun mengatasi hal tersebut dibutuhkan solusi perbaikan yang dapat mengembalikan usaha pertanian menjadi lebih baik.
Seorang warga Paponggu mengatakan, “hancurnya saluran bendungan itu diakibatkan volume air yang sangat banyak sehingga bendungan tidak mampu menampung air, sedangkan mulut bendungan yang dibuat tinggi mengakibatkan air yang sudah meluap dan deras mengikis pinggiran sayap bendungan yang mengakibatkan air banjir menggenangi sawah warga dan mematahkan saluran bendungan”
Harapan warga terhadap pemerintah Daerah agar saluran bendungan yang rusak itu dapat diperhatikan. Apalagi bendungan itu yang dapat menopang usaha pertanian sebagai sumber hidup masyarakat Paponggu. Jika tidak diatasi secepatnya maka banyak sawah warga yang hilang dan lahan untuk bercocok tanam pun akan semakin mengurang. (Osk)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI