Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru mempunyai peran yang sangat penting peranannya dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Koesoema (2007:194-195), Pendidikan karakter berkaitan dengan bagaimana seorang individu menghayati kebebasannya dalam relasi mereka dengan orang lain sebagai individu, maupun dengan orang lain sebagai individu yang ada didalam sebuah struktur yang memiliki kekuasaan. Oleh karena itu, pendidikan karakter tidak semata-semata bersifat individual, melainkan juga memiliki dimensi sosial struktural, meskipun pada gilirannya yang menjadi kriteria penentuannya adalah nilai-nilai kebebasan individual yang sifatnya personal.
Menurut penulis, salah satu nilai karakter yang perlu dikembangkan adalah disiplin. Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Disiplin dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendorong untuk harus melakukan perbuatan yang sesuai dengan aturan-aturan yang telah ada. Suatu norma merupakan suatu peraturan yang menentukan kebiasaan, kelakuan yang diharapkan dalam suatu keadaan tertentu, kata kunci di sini ialah diharapkan sebab norma-norma tidaklah obyektif, infleksibel atau tidak dapat dirubah seperti halnya suatu ukuran linier (meter, kilometer).
Pendidikan karakter disiplin merupakan hal penting untuk diperhatikan dalam rangka membina karakter seseorang. penulis melihat di daerah penulis sendiri bahwa sulit sekali untuk membudayakan disiplin ini. mulai dari anak-anak sekolah maupun setingkat mahasiswa. contoh kecilnya saja di sekolah SMA maupun SMK misalnya, mereka lebih memilih nongkrong di luar kelas sebelum pembelajaran di mulai dari pada duduk dikelas untuk mempersiapkan pembelajarannya sehingga nantinya ketika guru masuk mereka juga baru mau masuk kelas. hal ini seperti sudah membudaya dan diwarisi turun temurun dari berbagai kalangan. oleh karena itu, berbekal nilai karakter disiplin akan mendorong tumbuhnya nilai-nilai karakter baik lainnya, seperti tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, dan sebagainya Curvin & Mindler (1999:12) mengemukakan bahwa ada tiga dimensi disiplin, yaitu (1) disip- lin untuk mencegah masalah; (2) disiplin untuk memcahkan masalah agar tidak semakin buruk; dan (3) disiplin untuk mengatasi siswa yang berperilaku di luar kontrol.
Menurut Oteng Sutisna dalam menciptakan disiplin yang efektif diperlukan kegiatan-kegiatan diantaranya sebagai berikut.
1. Â Â Â Guru maupun murid hendaknya memiliki sifat-sifat perilaku warga sekolah yang baik seperti sopan santun, bahasa yang baik dan benar.
2. Â Â Â Murid hendaknya bisa menerima teguran atau hukuman yang adil.
3. Â Â Â Guru dan murid hendaknya bekerjasama dalam membangun, memelihara dan memperbaiki aturan-aturan dan norma-norma.
Penulis melihat bahwa perilaku disiplin akan bertumbuh dengan baik apabila atas kemauan diri sendiri, tetapi apabila disiplin didasarkan bukan atas kemauan diri sendiri maka yang terjadi disiplin tidak akan tumbuh dalam diri seseorang. Dengan adanya disiplin yang tertanam dari diri seseorang akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Sehingga apabila siswa memiliki displin dalam waktu belajar maka siswa tersebut akan terdorong dan termotivasi dalam diri mereka untuk selalu belajar dan belajar. Dengan adanya kesidiplinan yang telah diterapkan dan ditanamkan akan mendorong keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa sendiri.
Ada beberapa tips yang dapat membantu kita agar dapat membiasakan diri menjadi orang yang disiplin :
1. Â Â Â Melihat setiap kesempatan baru sebagai pengalaman hidup-baru yang menyenangkan.
2. Â Â Â Mengerjakan tugas, lebih cepat lebih baik, sehingga tidak mengganggu pikiran terus menerus.
3. Â Â Â Membiasakan diri membereskan apa yang sudah dimuali.
4. Â Â Â Menghindari mengulur-ulur waktu. Sibukkan diri kita pada pekerjaan.
5. Â Â Â Berusaha untuk menjadi profesional yang membina kepercayaan diri dan keyakinan diri dalam potensi kita untuk menyempurnakan tugas.
6. Â Â Â Menghindari kecemasan.
7. Â Â Â Menyiapkan diri atas tugas yang akan datang.
8. Â Â Â Meminta tolong atau bertanya kepada ahlinya, jika kita tidak bisa sesudah berusaha.
9. Â Â Â Mengambil resiko yang terukur dalam rangka kemajuan.
10. Â Sering-sering bertanya.
11. Â Merencanakan yang akan datang, dengan tetap menghadapi masa sekarang.
Nilai karakter disiplin sangat penting dimiliki oleh manusia agar kemudian muncul nilai-nilai karakter yang baik lainnya. Pentingnya penguatan nilai karakter disiplin didasarkan pada alasan bahwa sekarang banyak terjadi perilaku menyimpang yang ber- tentangan  dengan norma kedisiplinan. Perilaku tidak disiplin yang lain contohnya adalah mem- buang sampah sembarangan, parkir tidak di tempat yang telah ditentukan, tidak mematuhi perizinan mendirikan bangunan, dan sebagai- nya. Adanya perilaku melanggar tersebut menunjukkan belum adanya kesadaran masyarakat  Pendidikan Karakter Disiplin di Sekolah Dasar untuk berperilaku disiplin terhadap aturan yang telah ditetapkan pemerintah.Â
Â
Â
Sumber :
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG
JAWAB MELALUI MOVING CLASS oleh DANANG IRWANTO
Oteng Sutisna. Administrasi Pendidikan, (Bandung: Amgkasa, 1989), hal. 8.
PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DI SEKOLAH 0leh Wuri Wuryandani, dkk.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H