Mohon tunggu...
Maria Ulfa
Maria Ulfa Mohon Tunggu... Dosen -

oshienrazak@blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Move On Itu Seperti Hijrah Nabi

23 Oktober 2015   17:33 Diperbarui: 29 Oktober 2015   14:51 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Memulai Kisah ini di penghujung Agustus 2014. Aku pernah menjalin hubungan yang tak jelas arahnya, dan mengakhirinya tanpa kejelasan juga. Awalnya memang berat, tapi setelah dijalani dengan ikhlas Alhamdulillah semua terlewatkan dengan bahagia. Semuanya berawal dari niat, Jika niat kita karena Allah insya Allah semua dipermudah. Sesuai dipertegas Allah dalam Q.S. Al Insyirah ayat 5-6
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".
Mungkin kita sebagai manusia yang kurang memaknai Firman Allah tersebut. Selain kurang memaknai mungkin juga kita yang memang tak pernah memahami dan membuka Al Qur'an dan terjemahan. Allah menjawab semua pertanyaan kita dalam Al Qur'an, baik secara tersurat maupun tersirat. Tapi semua kembali ke diri pribadi masing-masing.
Melanjutkan kisah di penghujung Agustus dan menyambut September Ceria. Ternyata ketika semua masalah kita pasrahkan kepada Allah swt. semuanya kembali berangsur membaik dari yang Aku kira. Di era modernisasi seperti sekarang ini, siapa yang tak kenal dengan C.I.N.T.A. ??? He, anak Taman Kanak-kanak aja tau tuh cinta. Kata Cinta itulah yang kadang membuat seseorang berputus asa, seolah-olah dunia ini runtuh, hancur lebur ketika cintanya kepada seseorang ditolak, diputuskan, digantungkan, dan bahkan dipisahkan oleh maut. Padahal, kita sering lupa bahwa cinta yang sesungguhnya adalah Cinta kepada Allah. Dalam Qur'an pun dijelaskan bahwa:
Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau belaka, dan sungguh negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS. Al An’am 32).
Memaknai terjemahan tersebut, apa yang ada dibenak Anda saat ini? Subhanallah. Dunia adalah panggung sandiwara, yang nyata adalah negeri akhirat. Namun apalagi yang diragukan dari keCINTAan Allah.
Sebenarnya memulai Move On itu seperti ketika kita ingin melakukan sesuatu. Didalam hati pasti ada kata Niat dan niat itu harusnya selalu untuk kebaikan dan untuk meraih ridho Allah swt. atau dengan kata lain Karena Allah.
Menyimak dan memahami hijrah Nabiyullah Muhammad SAW. Dalam Hijrah Beliau, semua karena Allah, sebagai salah satu contoh adalah saat Nabi Muhammad SAW dirundung kesedihan, dimana pada saat itu Nabi ditinggal wafat oleh paman Beliau, yaitu Abi Thalib bin Muthalib, kemudian disusul istri tercinta, Siti Khadijah, ditambah lagi perlakuan penolakan dakwah Nabi dengan dilempari dengan batu dan cemooh sehingga Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam merasa tertekan dan sedih. Dari peristiwa tersebut Rasûlullâh sedang berada pada titik terendah dalam hidupnya, yaitu merasa kehilangan dan sendiri. Namun yang perlu kita tegaskan bahwa saat kita berada pada titik terendah, ingatlah bahwa titik tersebut merupakan awal untuk menuju pada titik pasang atau naik. Justru pada saat itu Allah mengutus malaikat Jibril untuk menghibur Rasulullah dengan maksud membawa Rasulullah dalam satu malam untuk melakukan perjalanan dari masjidil Aqsho di Palestina, kemudian menuju langit ke tujuh dan pada saat itu juga Nabi kembali ke Mekkah ke Masjidil Haram. Dalam perjalanan tersebut Nabi Muhammad SAW. bertemu dengan para Nabi dan Rasul, melihat indahnya syurga, murkanya neraka, dan dalam perjalanan itu pula Nabi Muhammad diamanahkan untuk mengerjakan Sholat Fardhu. Singkat Cerita, perjalanan inilah yang juga dikenal Isra Mi'raj dan perjalanan ini tidak serta merta langsung dipercaya oleh orang-orang Quraisy. Nabi Muhammad SAW. kembali di uji. 
Banyak hikmah yang dapat kita petik dari hijrah Nabi Muhammad SAW. melalui Isra Mi'raj. Dalam Firman Allah Q.S Al Baqorah ayat 286 yang bermakna:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...."
Ayat tersebut telah tersirat, bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan ataupun ujian melebihi batas kemampuan umatnya, maka apalagi yang kita ragukan dari kekuasaanNya? Artinya, ketika kita diberikan ujian seberat atau sebesar apapun itu, Allah telah menakar semuanya sesuai dengan kemampuan diri kita. Allah tidak akan membiarkan umatnya terpuruk selagi umatnya mau berusaha dan berdoa. Hal tersebut juga masih tersurat dalam FirmanNya yang bermakna:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka,” (Ar Raad : 11).
Ayat tersebut di atas, tersirat bahwa kita boleh saja memasrahkan semuanya kepada Allah, akan tetapi memasrahkan diri dengan usaha dan doa. Kalau dalam bahasa kerennya, harus segera Move On.
Intinya bahwa Move on itu harus berawal dari niat karena Allah. Berusaha untuk lebih baik lagi dari sebelumnya dan berdoa yang terbaik.
Setelah Move On nya berhasil, akan ada hal-hal yang indah bermunculan. Dan hal terakhir yang perlu kita lakukan setelah semuanya indah adalah bersyukur. Tapi dalam keadaan apapun kita harus senantiasa bersyukur karena Allah telah menunjukkan hal-hal yang diluar kemapuan kita..
Keep Istiqomah for Move On

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun