Mohon tunggu...
Osep Saepudin
Osep Saepudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

Be Grateful

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Beda Agama

11 November 2021   21:47 Diperbarui: 17 November 2021   08:09 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan deraspun terjadi disiang hari itu, Ketika hujan deras aku meneduh disebuah halte jalan. Di saat waktu yang sama, tak sengaja ada gadis cantik yang juga menghampiriku yang sama sama mau meneduh. Hujan yang deras itu terjadi semakin deras, dan disini hanya ada kami berdua saja yang sama sama meneduh. Ketika meneduh dengan derasnya air hujan kamipun ngobrol bersama.

" Hay perkenalkan namaku Bintang " ucap Bintang sambal tersenyum.

" Hay juga Bintang, Aku Langit " ucap Langit sambal membalas senyumannya itu.

" Btw dari tadi kita nunggu disini, hujan pun belum berhenti sampai saat ini. Aku yang tadinya mau pergi ke Gereja malah ditunda " ucap langit

" Wah iya, aku baru abis solat tadi di Masjid dan mau pulang, tiba tiba hujan pun deras " ucap Bintang

Sambil menunggu redanya hujan, mereka asik ngobrol dan saling bertukar pikiran.

                Setelah redanya hujan, merekapun pergi pulang dan melanjutkan aktivitasnya Kembali, Selama perjalanan pulang di bis, Bintangpun tersenyum senyum sendiri sambal membayangkan keasikan ngobrol tadi. Dengan pertemuannya tadi Bersama Langit, Bintangpun mulai tertarik dengan hadirnya sosok Wanita bernama Langit, tapi ia sadar tidak akan Bersama dengan dia, kita berbeda dengan keyakinan kita.

                Sudah lama, Bintang dan Langit belum sama sama bertemu Kembali. Siang itu, Bintang yang ditugaskan oleh bosnya, sebagai perwakilan kantornya untuk menemui santunan anak yatim yang ada di wilayah perkampungan, santunan ini biasa dilaksankan satu bulan sekali. Dikesempatan yang sama ternyata ada Langit yang sama sama datang untuk menemui anak anak itu.

" Hay Langit, ternyata kamu ada disini juga ya, dan ternyata kamu seorang Dokter " ucap Bintang

" Eh iya, ternyata ada kamu juga" ucap Langit

" iya nih aku ditugaskan oleh bos aku, sebagai perwakilan kantorku untuk datang kesini, kalau kamu gimana? " ucap Bintang

" Hemm...., aku udah terbiasa datang kesini rutinan sebulan sekali, untuk memeriksa kondisi Kesehatan anak anak disini " ucap Langit

                Bintangpun merasa tambah kagum dengan hadirnya Langit dihidupnya itu, tapi itu gak mungkin kita ini berbeda, isi pikiran kepala Bintang.

" Oh iya, kemarin kemarin kita ketemu enggak sempet minta nomor hp kamu, kalo boleh dijinkan. Boleh enggak aku minta nomor kamu " ucap Bintang

'' Gak bolehlah mas, buat apaaa hehe " ucap Langit sambal tertawa manis

                Dipertemuan kali ini pun, Langit mulai tertarik juga dengan hadirnya sosok pria yang bernama Bintang dihidupnnya, Langitpun menyodorkan kartu namanya kepada Bintang

" Ini mas kartu namaku " ucap Langit saambil tersenyum

"  Oh iya, ini kartu namaku juga " ucap Bintang

                Merekapun saling bertukar kartu nama, di kesempatan itu.

Di malam hari itu, tiba tiba Bintang kepikiran dengan hadirnya Langit. Dan Bintangpun memberanikan diri untuk menelpon wanita cantik itu.

" Hallo Langit, Selamat malam. Aku ganggu kamu engga ? " ucap Bintang

" Hay mas, enggak ko. By the way ada apa mas heheh, tumben banget nelfon malam malam kayak gini " ucap Langit di telepon itu

" Besok kan week end, kalo kamu gak sibuk kita pergi lunch yuk, yang dekat pantai Anyer . Denger denger ditempat itu ada Restaurant yang baru buka, yang katanya menunya enak enak " ucap Bintang, dengan ucapan dan nada yang gugup serta menegangkan dan sedikit keluar keringat di tubuhnya  

" Hemmmm, gimana ya mau gak ya " ucap Langit dengan suara candaanya itu

Bintangpun semakin deg degan dengan lanjutan jawabaan yang dilontarkan oleh Langit

" Boleh mas, aku bisa ko " ucap Langit

" Okedeh, siiip " ucap Bintang dengan jawaban yang lega

" Yudah berhubung ini udah malam, aku tutup ya telepon malam ini, bay bay"  ucap Bintang

" Okay mas, sampai ketemu besok ya masss, See you... " ucap Langit

Setelah tutup telepon, Bintangpun senyum senyum sendiri dan mencium hp yang dipegangnya itu, dan berteriak  " yesssss yes yes yes, Aku berhasil " ucapan Bintang.

                Keesokan harinya, kamipun bertemu dilokasi tempat yang sudah kami booking. Langitpun datang menghampiri dengan gaun yang elegan, akupun tersipu kagum dengan kecantikan Langit.

" Hari ini langitnya cerah ya, dan pemandandangan pantai disini juga sangat indah dan cantik seperti kamu Langit " ucap Bintang

" Langit hanya tersenyum "

" Aku ngajak kamu untuk datang kesini ada yang mau aku omongin kekamu " ucap Bintang

" Hemmm, apa yang mau kamu sampaikan mas, Kalo ada sesuatu coba cerita ke aku mungkin nanti aku bisa bantu kamu " ucap Langit

" Bukan bantuan atau apa, kalo boleh jujur, sejujurnya aku suka sama kamu. Dari awal kita ketemu aku kagum dengan hadirnya kamu dihidupku, Aku selalu memikirkan kamu dan membayangi kamu ?

" Tapi mas, kita kan berbeda keyakinan, Kamu tau itukan ya " ucap Langit

" Iya Langit, aku paham itu ko " Ucap Bintang

" Sejujurnya aku juga kagum dan sayang sama kamu. Tapi aku takut, kalo kita jalanin hubungan ini keluarga kita gak saling dukung " ucap Langit

" Iya aku tahu itu, dan semuanya aku udah pikirkan sebelum kamu bicara seperti itu, Kita jalankan saja dulu hubungan kita ini. Jadi gimana kamu mau enggak jalanain hubungan ini bersama aku ? " ucap Bintang

" Aku mau mas " ucap Langit

 Mereka berduapun akhirnya sepakat untuk ngejalanain relationship ini, 4 tahun kemudian mereka jalanin hubungan ini tanpa ada kepastian untuk jenjang kearah yang lebih serius yaitu pernikahan. Mereka sempat konflik dengan hubungan yang belum jelas ini dikarenakan mereka berdua berbeda agama, mereka sama sama suka dan bahagia ketika jalanin hubungan ini. Tapi keluarga kami saling bertolak belakang dengan adanya hubungan ini. Akhirnya mereka berdu memutuskan break untuk menjalani hubungan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun