Negara memang menyediakan rumah dinas. Namun, sesungguhnya rumah dinas itu adalah rumah dinasnya rakyat juga," ujar Rerie dalam buku Membedah Persoalan Bangsa (halaman 12).
Oleh karena itu, Rerie menjadikan rumah dinas itu untuk bertukar pikiran bagi banyak orang dari berbagai latarbelakang.Â
"Negeri ini menyimpan banyak masalah dan masalah itu perlu didiskusikan dan dicarikan alternatif solusinya," ujarnya.
Dalam buku ini, wartawan senior Saur Hutabarat juga menuliskan komentar tentang "Diskusi di Rumah Dinasnya Rakyat" itu. Rumah dinas, katanya tidak semata sebuah fasilitas. ......."
Dari Denpasar 12 ini siapa tahu bisa menjadi persemaian benih kebaikan bangsa. Ini kata saya yang menulis artikel di Kompasiana.
Setelah menerima buku-buku dari Mbak Rerie, saya mengusulkan agak buku-buku itu dipublikasikan lewat diskusi sambil mendengarkan alunan musik dan lagu. Acara ini kami beri judul Balada Nusantara dan Suara Dari Rumah Dinasnya Rakyat.
Rabu 10 Januari 2024, kelompok Balada Nusantara yang terdiri dari mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara Yessy Momongan, Penyanyi asal Tomohon (Sulawesi Utara) Shinta Caroline Mait, pengamat sosial Brian Saerang, penyanyi Fancy Ransun, dan pemusik serta pencipta lagu balada Jhoni Sahilatua berdiskusi dengan salah satu staf Mbak Rerie, Radityo Arianto tentang acara musik, lagu dan orasi di tempat Forum Diskusi Denpasar (FDD) 12, Jumat dan Sabtu, 26 dan 27 Januari 2024.
Saksikan. Mungkin akan ada bibit bagus untuk negeri ini yang berasal dari acara tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H