SELASA, 9 Januari 2024, saya mendapat kiriman sembilan buah buku yang dikirimkan oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat yang akrab disapa Mbak Rerie.
Sembilan buku itu dijatuhkan di alamat rumah kelompok studi dan kajian sosial, budaya, ekonomi dan politik Hang Lekir 717, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Â
Judul-judul buku itu antara lain adalah, Membedah Persoalan Bangsa, Labirin RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS), Deteksi Dini Selamatkan Nyawa, Proaksi Lebih Diperlukan, Berhadapan Dengan Ketidakpastian, Merawat Kebudayaan, Sama-Sama Tegak Berdiri, Sukma Bangsa dan Jalan Terjal Perempuan Berpolitik.
Tujuh buku dari sembilan buku itu hasil dari diskusi yang diadakan tiap hari Rabu dari jam 14.00 sampai 17.00 WIB (3 jam) di rumah dinas pejabat tinggi negara, Jalan Denpasar 12, Jakarta.
Kelompok diskusi ini menamakan diri Forum Diskusi Denpasar (FDD)12. Awal diskusi diselenggarakan tanggal 14 Januari 2020.
Enam diskusi awal berlangsung tatap muka tapi karena ada serbuan virus corona 19, maka 44 diskusi selanjutnya diadakan secara virtual. Puluhan topik didiskusikan banyak tokoh di rumah dinas di Jalan Denpasar.
Penentuan topik, pemilihan pembicara dan panelis dilakukan Mbak Rerie bersama timnya yang dikoordinasi Arief Adi Wibowo.
Tim terdiri dari Staf Khusus Wakil Ketua MPR Atang Irawan, dan Muchtar Luthfi Mutty, serta tenaga ahli wakil ketua MPR yang terdiri dari Arimbi Heroespoetri, Luthfi Assyaukanie, Sadyo Kristiarto, Anggiarsari uji Aryatie dan Irwansyah.
Negeri ini punya masalah. Masalah itu perlu solusi. Karena itulah Forum Diskusi Denpasar 12 ini diadakan.
"Mengapa diadakan di rumah dinas dari negera itu?"