Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Suharto Ditempeleng Alex Kawilarang

16 Juli 2023   04:54 Diperbarui: 16 Juli 2023   08:05 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menjawab lagi, "saya tidak dengar". Maka berceritalah sang jenderal itu tentang peristiwa Suharto "ditempeleng" oleh seorang tokoh Tentara dan Teritorium (TT) III/Siliwangi Kolonel Alex Kawilarang di Makassar tahun 1950. 

"Ketika itu Suharto pangkatnya di bawah Kawilarang," ujar sang jenderal yang minta agar namanya jangan pernah dituliskan berkaitan dengan ihwal "penempelengan" itu. 

"Alex Kawilarang juga pernah sebagai komandan resimen (Siliwangi) di Bogor. Mungkin Pak Harto menghindari menyebut Prabu Siliwangi karena ingat pengalaman tidak enak dengan tokoh Siliwangi itu," ujarnya lagi.

Dalam buku berjudul "In Memoriam - Mengenang Yang Wafat" (terbitan Penerbit Kompas Mei 2022), wartawan Rosihan Anwar juga menuliskan (halaman 310) tentang kisah Suharto ditempeleng Alex Kawilarang.

Rosihan Anwar dalam tulisannya di bawah subjudul "Kolonel Alex Kawilarang (1920 - 2000) menuliskan pernah bertanya langsung kepada Alex Kawilarang tentang kejadian itu, tapi yang ditanya hanya senyum tidak membantah dan tidak mengiakan.

"Kolonel Kawilarang menempeleng perwira bawahannya, yaitu Letkol Soeharto, Komandan Brigade Mataram, di pelabuhan, tatkala dilihatnya kapal memuat kendaraan-kendaraan mobil yang hendak "diselundupkan" Benarkah kejadian itu ?.........Dia hanya tersenyum......," tulis Rosihan Anwar. 

Tahun 1950 itu, Alex Kawilarang adalah Panglima Indonesia Timur. Ia menjadi Panglima Siliwangi di Jawa Barat tahun 1951 - 1956.

Sebelum meninggalkan tempat Prasasti Batutulis, Mariza Hamid sempat bermeditasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun