Atas permintaan saya untuk bercerita tentang pengalamannya berinteraksi dengan Prabu Siliwangi, Bima Arya mengatakan, sejak kecil ia sering datang ke tempat prasasti Batutulis, tempat Kerjaaan Pajajaran berdiri. Di tempat itu Raja Siliwangi memerintah.
"Seperti banyak orang di Indonesia yang punya keyakinan bahwa Bung Karno sampai saat ini masih hidup, maka banyak pula orang Indonesia, terutama orang Sunda, yang yakin Prabu Siliwangi juga tetap hidup sampai saat ini," demikian kata Bima Arya yang mengumumkan pencalonan untuk maju dalam pemilihan walikota Bogor tahun 2014 di Batutulis.
Sekitar jam 13.30 waktu setempat kami naik kendaraan mobil panjang terbuka (seperti kereta api) ke tempat prasasti Batutulis.
Ketika melintasi jalan yang melekat dengan Istana Bogor, Bima Arya bercerita, Jokowi ketika mulai tinggal di Istana Bogor sempat "melapor" padanya.Â
Kepada Jokowi, demikian kisah dari Bima Arya, "Saya bilang pada beliau dalam Istana dan Kebun Raya ada surga tanaman, sementara di luar Istana ini adalah kota Bogor yang merupakan Istana bagi yang lain."
Tatkala bicara ihwal Istana Bogor ini imajinasi saya melayang peristiwa di tempat itu 32 tahun lalu, tepatnya pada Senin 11 November 1991, atau 32 tahun lalu.
Saat itu, 32 tahun lalu, di Istana ini Presiden (saat itu) Suharto membuka Seminar Nasional Sastra dan Sejarah Pakuan Pajajaran.Â
Dalam pidatonya, Suharto antara lain mengatakan sejarah bangsa Indonesia menunjukkan raja-raja yang memerintah dengan baik, bijaksana dan mampu mensejahterakan dan keamanan kepada rakyat mendapat kenangan rakyat.Â
"Sebab itu tidak sedikit Komando Daerah Militer yang menggunakan nama kerajaan dan raja-raja pada jaman dulu," ujar Suharto.
Setelah usai acara, seorang pensiunan jenderal bertanya pada saya, "Anda wartawan ya?"
Setelah saya jawab bahwa saya wartawan, jenderal purnawiarawan itu bertanya lagi, "Apakah Anda tadi mendengar Pak Harto menyebutkan nama Prabu Siliwangi sebagai salah satu raja Pajajaran yang harum namanya sampai saat ini ?".