Dalam kisah ini, disuguhkan keindahan kehidupan anak-anak Papua dengan alamnya, yang tentu seperti dalam lagu almarhum Franky Sahilatua, "bagai surga kecil jatuh ke bumi".
Menurut Garin, bagi anak-anak Papua ini, sepeda punya makna serba mengayuh kerja, jaga keseimbangan dan harus memboncengkan atau mengaja bersama dan kerja keras.....kerja, kerja dan kerja.Â
Tapi tentu bukan kerja seperti membuat Undang-undang Cipta Kerja yang diputus oleh Mahkamah Konstitusi Tidak Konstitusional tapi bisa berlaku hingga terjadi perubahan selama dua tahun ini.Â
Ketika diperdebatkan di publik undang-undang ini dipenuhi dengan tuduhan "banyak salah ketik". Cukup jenaka tapi tidak sama dengan kisah Sepeda Presiden.
Dalam film ini Garin rasanya tidak mengkritik pemerintah dalam soal pengelolaan Papua yang kini tetap meradang. Film ini tidak sesinis buku Garin Nugroho berjudul Negara Melodrama yang banyak mengkritik sinis pemerintahan para presiden setelah reformasi. Buku ini diterbitkan dan diluncurkan Maret 2019.
Membaca buku itu sambil menyaksikan film Sepeda Presiden cukup mengasiyikan di masa pandemi saat ini. Apalagi sambil mendengarkan dongeng Garin diiringi lagu "Ave Maria" dan "O Dua Kapal".