Soal peristiwa covid 19, Rizal mengecam para pejabat pemerintah yang banyak menyia-nyiakan waktu hanya untuk membantah virus corona masuk Indonesia.
Rizal mengatakan ketika berita virus corona merebak bulan Desember 2019 dan kabar berita virus itu masuk pertengahan Januari 2020, para pejabat termasuk para menteri sibuk membantah berita. "Terjadilah salah kelola dan penyia-nyiaan waktu," ujar Rizal.
Beberapa wartawan istana yang saya hubungi bilang mereka punya julukan-julukan untuk para menteri. "Tapi rasanya nggak enak kalau ditulis untuk umum,bisa menyinggung perasaan yang bersangkutan," kata seorang wartawati.
Kembali ke ucapan-ucapan para wartawan/wartawati istana. Coba kita kumpulan cuplikan beberapa wartawan dan wartawati istana yang bisa saya hubungi. "Istana lagi kurang asyiek nih bang.
Para menteri dan staf khusus lagi pada bungkam. Memberikan pernyataan kalau lagi pengen memberikan keterangan pers saja," demikian kata wartawati lainnya tanggal 20 Juni 2020 lalu.
"Sumuk. Rodo sumuk (gerah, agak gerah). Mati roso (hilang perasaan)," begitu kata wartawan lainnya yang saya kutip ketika ditanya keadaan istana saat ini di kacamata wartawan yang bertugas di istana di masa pandemi ini.
Menurut wartawati lainnya, selama masa pandemi ini, gerak wartawan istana dibatasi. "Kita dibatasi hanya di prees room saja," katanya. (Bersambung)
J.Osdar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H