Sekitar dua bulan sebelum acara Natal Nasional di Tondano, 16 Oktober 2016, Jokowi datang ke Miangas Dalam suatu acara, dari atas panggung memanggil seorang pemuda yang pekerjaan sehari-hari sebagai penangkap ikan di laut (nelayan kecil).Â
Jokowi seperti biasanya, bertanya nama-nama jenis ikan yang ada di perairan pulau kecil itu. Yang pertama disebut oleh sang pemuda berkulit hitam karena terbakar matahari itu adalah ikan indosiar.
"Hah, apa ? Ikan apa ? Ikan Indosiar ?," tanya Jokowi.
Pemuda itu tanpa canggung mengatakan, "Ya ada di laut,"
"Coba, saya tanya Pak Gubernur. Benar ada ikan indosiar di sini Pak Gubernur ?," tanya Jokowi.
Gubernur Olly Dondokambey pun menjawab dengan suara lantang, "Ya ada Bapak Presiden".
"Wah, saya sungguh nggak ngerti sebelumnya kalau ada ikan indosiar," kata Jokowi.
Tapi pemuda itu mendapat hadiah sepeda. Ketika hal ini menjadi tulisan saya di suratkabar Jakarta, Harian Kompas, seorang yang ikut hadir di Miangas mengatakan, "wah televisi Indonesia mendapat promosi gratis. Warga nelayan di Sulut menyebut ikan laut yang bisa terbang di permukaan air laut itu sebagai ikan indosiar karena seperti simbol televisi Indosiar."
Setelah mendapat kejutan dari pemuda Miangas, Jokowi mencuci muka di pantai. Gubernur Olly Dondokambey mengatakan, barang siapa yang mencuci muka di pantai sini suatu saat akan kembali ke sini.Â
Waktu di Miangas, Kepala Staf Presiden (waktu itu) Teten Masduki yang kini menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah juga hadir. "Waktu itu Pak Jokowi memnyempatkan membasuh mukanya mukanya dengan air laut yang bening kebiru-biruan ,'kata Kang Teten kepada saya hari Jumat 29 Mei 2020 yang lalu di Jakarta.
"Beliau tampak melakukannya dengan penuh emosi. Baru kali pertama bumi di ujung utara Indonesia disentuhnya dengan penuh khitmah. Pak Jokowi seperti ingin memeluk bagian Indonesia yang jarang disentuh. Saya sangat terharu melihat pemandangan ini, kekhitmatan Kepala Negara ini," begitu kata Kang Teten.