Mohon tunggu...
Oscar
Oscar Mohon Tunggu... Arsitek - Bukan siapa-siapa!

Penulis Amatir, temukan saya di https://www.accubebe.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Giat Meniru, Minim Inovasi, Kini Jadi Perilaku Platform Media Sosial

29 September 2022   12:49 Diperbarui: 29 September 2022   13:17 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, ketika ada suatu media sosial yang muncul ke permukaan dan menawarkan hal baru tentang fitur, maka perusahaan besar pun ikut-ikutan menconteknya. Ketika ada yang menonjol, menawarkan hal yang unik. Maka ini jadi celah bagi "raja platform sosial media" untuk meluncurkan fitur tiruan.

Terlihat bawah tidak adanya  garis yang siginifikan dalam membedakan sosial media yang satu dengan media sosial yang lain. Ciri khasnya mulai memudar. Apakah Media sosial saat ini minim akan inovasi?

Haruskan saling menjiplak?

Dahulu, YouTube adalah konten video berdurasi panjang, Tiktok untuk mencari dan post video pendek. Facebook adalah cara kita mengeluarkan unek-unek dalam bentuk teks panjang, twitter adalah platform dengan layanan posting kata/kalimat yang pendek. Instagram adalah sosial media untuk membagikan photo-photo terbaik kita. Snapchat tempat berbagi status hanya 24 jam saja.

Lalu sekarang apa yang terjadi? Semua hampir sama, fitur antar satu sama yang lain memiliki kemiripan dan hampir tidak ada tawaran yang beda. Hanya nama saja yang beda.

Mari kita lihat, YouTube ada fitur berbagi Video Pendek, Tiktok ada Video berdurasi Panjang, Facebook ada video pendek dan panjang, Instagram tidak lagi hanya layanan berbagi Photo. 

Pun juga sama dengan BeReal , dimana ini yang aturannya sebagai Sosial media pendatang baru dengan tawaran fitur menonjol dan berbeda, juga harus di salin oleh platform lain seperti Instagram dan TikTok.

Saat ini, platform antar yang satu dan yang lain sudah ke arah garis yang sama. Dimana satu situs media sosial berisi fitur yang menggabungkan dua atau lebih dari situs media sosial lainnya.

Sudah sangat hal yang lazim terjadi perilaku saling menyalin di perusahaan era digital saat ini. Dengan perilaku yang berulang secara terus menerus, perilaku mengintegrasikan fitur dengan mengambil dari platform lain.

Padahal, jika kita menengok kebelakang, bahwa setiap aplikasi memiliki tujuan yang jelas dan berbeda. Ambil Contoh, Facebook banding Twitter, YouTube dibanding TikTok. Dan lain sebagainya. 

Namum, Sekarang semuanya seolah-olah berjalan ke arah yang sama, menawarkan hal yang sama tanpa adanya inovasi baru yang dimunculkan, dan selalu mengedepankan giat meniru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun