Mohon tunggu...
Oscar
Oscar Mohon Tunggu... Arsitek - Bukan siapa-siapa!

Penulis Amatir, temukan saya di https://www.accubebe.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anakku Naburju, Anak Hasian Hu Brigadir Josua, SH

23 Agustus 2022   14:38 Diperbarui: 23 Agustus 2022   15:24 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Tangkapan Layar Youtube Kompas TV)

Hari telah di selenggarakannya prosesi Wisuda Almarhum Brigadir J di Universitas Terbuka (UT) , Pemulang Tangerang Selatan. Yang mana seyogianya harus diikuti oleh Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, tapi harus di wakilkan oleh Ayahanda nya sendiri karena beliau sudah meninggal Dunia akibat terbunuh oleh atasannya sendiri yaitu Ferdy Sambo.

Brigadir J tercatat sebagai mahasiswa UT dan terdaftar di Unit Pelayanan Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT Jambi, yang terdaftar sejak tahun 2015 dengan mengambil Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), UT. 

Almarhum dapat memperoleh IPK yang cukup tinggi  yaitu IPK 3,28 . Sebagai bentuk belasungkawa dari Civitas Universitas Terbuka, maka Ayahanda Brigadir J pun di undang untuk mewakilkan prosesi wisuda anaknya sendiri.

Ini sangat berat mungkin bagi Bapak Samuel Hutabarat. Dia harus naik ke podium dan menerima ijazah anaknya yang sudah tiada itu. Menerima ijazah anak yang meninggal atas kekejian atasannya sendiri.

Bapak Samuel terlihat sangat terpukul saat akan menerima ijazah Almarhum Brigadir J yang di serahkan oleh Rektor Universitas Terbuka (UT), tak kuasa menahan kesedihan dan pasti di benak Bapak Samuel Hutabarat akan mengingat semua tentang anaknya sendiri semasa hidupnya. Saat memegang Ijazah dari anaknya sendiri.

Sungguh itu moment yang tidak disangka-sangka oleh keluarga Hutabarat, dimana sepatutnya anaknya lah yang harus naik ke podium atau mengikuti prosesi Wisuda. Tapi kandas sudah akibat beliau meninggal terbunuh/tertembak di rumah dinas Ferdy Sambo dan pelakunya dilingkungan Almarhum sendiri.

( SS YouTube Kompas TV )
( SS YouTube Kompas TV )

Moment saat paling mengharukan adalah saat akan sesi photo dengan jajaran rektor UT dan lainnya, dan diiringi oleh lagu "Anakku Naburju". Disiarkan langsung oleh Kompas TV pada Program Breaking News.

Ayahanda Brigadir J tertunduk lesu dan menangis terus sepanjang lagu "Anakku Naburju"  dinyanyikan.

Tak hanya bapak Samuel Hutabarat yang merasakan itu. Siapapun akan hanyut dalam kesedihan ketika menonton cuplikan prosesi wisuda Almarhum Brigadir J. Termasuk juga dalam tangkapan layar, para wisudawan ikut meneteskan air mata saat melihat Samuel Hutabarat terus menangis.

Jika di lihat dari layar kaca,  Derai air mata selalu menetes dan mengalir di pipi Ayahanda Brigadir J. Dan mencium ijazah anaknya sediri yang sudah meninggal itu. Rasanya rapuh sekali melihatnya. 

Lagu ini memang punya makna yang mendalam, dimana lagu ini sebagai  bentuk pesan dan  sekaligus doa dari orang tua yang mengharapkan kepada anak-anaknya agar menjadi yang baik, saling tolong terlebih terhadap saudara nya. Dan yang terpenting, pesan dari lagu ini supaya anak-anaknya  tidak lupa selalu berdoa meskipun sudah besar nantinya.

Tapi harus di nyanyikan saat  prosesi Wisuda anak dari Bapak Samuel Hutabarat  yang sudah pergi selama-lamanya. Ini yang membuat hati Bapak Samuel semakin rapuh dan tersayat. 

Apalagi pas di Pertengahan lagu yaitu pada Reff nya dimana Bapak Samuel Hutabarat semakin terlihat hatinya makin tersayat. Dan Ijazah anaknya tersebut semakin beliau pegang erat. Dan mencium lembaran ijazah itu, sesekali juga mengusap Air matanya. Beliau seakan mencium "aroma tubuh jerih payah" anaknya untuk bisa sampai lulus dan gelar Sarjana Hukum (SH)

Ipe amang hasianku anakku naburju

Pagomosma tangiangmi tumula jadi naboloni

Anggiat ma ture sude hamu pinompar hi amang

Marsiamin aminan marsitukoltukolan

Songon suhat di robean i

Sungguh memang sangat mengharukan pada prosesi wisuda itu, saya pun ikut larut sedih dan meneteskan air mata ketika lantunan pada reff "Anakku Naburju" tersebut.

Bagaimana tidak, Anak pertama mereka tidak bisa lagi dapat menolong para adik-adiknya dan tentu bukan lagi sebagai pengganti Bapaknya sendiri ketika beliau (Samuel Hutabarat dan Ibu nya)  sudah menua di kemudian hari.

Selain itu anaknya lagi (Anakku Naburju) tidak bisa di lihat selamanya, karena sudah tenang bersama Tuhan. Anaknya kini (Anak Hasian) sudah tiada lagi hanya karena akibat kekejian dari atasannya sendiri. Anak yang baik itu (Anak Ku Naburju) dan Anak kesayangan ku (Anak hasian hu) tak akan bisa bertemu lagi.

Bagi orang Batak, bahwa lagu ini sudah lama dan sangat tenar di kalangan orang Batak. Lagu "Anakku Naburju" adalah ciptaan penyanyi Batak yaitu Soaloon Simatupang. Dan lagu ini sering di nyanyikan oleh seorang Ayah untuk anak pertama (laki-laki). 

Berikut adalah Lirik Lagu "Anakku Naburju" beserta Artinya.

Anakku naburju anak hasianku, Anakku Nalagu
(Putraku yang baik putraku tersayang, Anakku yang baik hati)
Ingot do ho amang di akka podani, Natua-taumu
(Selalu ingat tentang petuah, Dari orang tuamu ini)

Dung hupaborhat ho namarsikkola i.
(sudah aku berangkatkan engkau sekolah)
tu luat na dao i amang.
(ke tempat yang jauh (perantauan) putraku)
benget do ho amang, benget do ho.
(Engkau sangat tekun, dan sabar)
manaon na hassit i.
(Menahan yang sakit ini (Sakit/Red : keadaan ekonomi))

Dung lam dao amang, pangarantoan mi, Anakku Nalagu.
(Setelah Engkau jauh di perantauan, Anakku yang baik)
Sipata lomos do, natua tua mon, disihabunian i.
(kadang kami bimbang orang tuamu ini, di belakang mu/kesunyian)

Hutangiangkon do, mansai gomos amang.
(Selalu ku Doakan, dengan penuh "kuat" Anakku )
Anggiat muba rohami.
(Semoga engkau lebih baik)
Dijalo do amang, dijalo do tangiang hi amang
(Dikabulkan Anakku, dikabulkan Doa ku Anakku)

Reff.

Ipe amang, hasian ku, Anakku Naburju.
(Maka dari itu Anak kesayangan ku, Anak ku yang baik)
Pagomos ma tangiang mi, tumula jadi nabolon i
(Selalu engkau berdoa kepada sang khalik/Kepada Tuhan)

Anggiat ma ture, sude hamu pinoppar hi amang
Semoga hidup layak, bagi semua keturunan ku (anak-anak ku)
Marsiamin aminan, marsitukkol tukkolan, songon suhat di robean i
Saling melengkapi, saling menopang, bagaikan talas di releng bukit.

Lagu "Anak ku Naburju" adalah salah satu lagu yang sering di nyanyikan oleh para orang tua kepada anaknya yang sedang akan merantau juga sering pula di nyanyikan saat acara pesta pernikahan. 

Dan bisanya dinyanyikan buat anak yang masih hidup. Tapi kali ini Anakku Naburju, Anak hasian ku harus di nyanyikan buat Almarhum Brigadir Josua.

Selamat Wisuda Almarhum Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat, SH. Anak Naburju dan Anak Hasian dari Bapak Samuel Hutabarat dan Ibu Rosti Simanjuntak.

Untuk lebih jelasnya Anda bisa menonton prosesi Wisuda Almarhum Brigadir J. Pada Youtube Kompas TV.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun