Hal yang berbeda, saat YouTube mengalami pelambatan pendapatan, Tiktok malah mampu membukukan pendapatan Rp 20,47 Triliun pada kuartal I 2022 Â .Â
Bahkan dari tahun 2021 juga sebenarnya tiktok sudah  mampu dalam hal peningkatan pendapatan yang cukup tinggi. Hal ini tentunya di topang atas bertambahnya jumlah pengguna di seluruh Dunia.
Hal ini juga bisa terlihat bahwa "aksi" dari platform tiktok ini semakin menggoyang dan mengguncang Dunia. Bahkan sekelas YouTube pun bisa di buat memutar otak untuk strategi bisnisnya dengan menambahkan beragam fitur yang menyerupai antarmuka Tiktok.Â
Beda halnya ketika dulu, saat Facebook meluncurkan fitur layanan Video (Watch), Instagram menambahkan Fitur IGTV, pihak YouTube tidak ada sama sekali membuat fitur dan tools baru yang menonjol untuk menangkis dari gempuran tersebut.Â
Tapi setelah hadirnya platform "joget joget"Â ini, YouTube pun merubah fitur yang sangat mirip dengan rivalnya. Inilah tanda bahwa "goyangan" tiktok-pun di rasakan oleh Google (induk usaha YT).
***|***|***
Dua platform penyedia layanan Video itu semakin hari semakin membuat gebrakan baru dalam hal untuk dapat memanjakan para pengguna setianya, serta untuk dapat menjadi "raja" platform layanan berbagi video.
Tiktok sendiri juga sudah memulai fitur baru dengan mengeluarkan layanan video durasi panjang 10 menit. Hal ini juga  menambah daftar "goyangan" kepada YouTube.
Akankah TikTok semakin mampun menggoyang kedudukan YouTube? Atau mampu menggeser YouTube yang selama ini sudah menjadi " penguasa panggung" dalam layanan berbagi video?Â
Kita tunggu saja! Karena Tiktok selalu dapat mengejutkan dan menggoyang Dunia, hal yang sama juga demikian bahwa YouTube juga akan dapat memberi strategi baru. Tapi yang jelas, saat ini Tiktok sudah mulai dapat membuat Youtube bergoyang.
Tulisan ini juga sudah terbit di blog pribadi saya dengan judul yang sama. Accubebe.blog