Mohon tunggu...
Oscar Pangaribuan
Oscar Pangaribuan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Belajar menulis! Penikmat Traveler!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Siapa Lagi Setelah RIM BlackBerry dan Nokia?

19 Juni 2012   11:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:47 2153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_183559" align="aligncenter" width="547" caption="(Ilustrasi/Admin: http://www.crn.com/)"][/caption]

Sementara RIM produsen pembuat ponsel BlackBerry sudah kita tahu mengalami keterpurukan, dan tinggal menunggu tanggal kematian atau menyaksikan kematian perusahaan asal Kanada tersebut. Pasar smartphone yang terus di gerus oleh duopoli perusahaan dari Apple dan Samsung. Kuatnya pertahanan pasar dari duopoli perusahaan tehnology antara iPhone Apple Inc. dengan Android Google telah membuat RIM BlackBerry makin tak dipandang atau konsumen mengalihkan perhatiannya ke dua Perushaan antara iPhone Apple dan ponsel berbasis OS Android.

Akibat dari penjulan yang semakin terpuruk dipasar utamnya atau bahkan di Dunia, RIM pun mengalami kerugian yang cukup dahsyat. Tak hanya itu, perusahaan yang bermarkas di The Waterloo, Ontario, itu pun menyatakan akan memberhentikan 2.000 karyawannya. Hal tersebut tidak lain disebabkan oleh keuntungan perusahaan yang kian menurun dan meningkatnya kerugian. Data terakhir pada 30 Maret lalu menyebutkan, RIM mengalami kerugian bersih sebesar USD125 juta atau Rp1.1 triliun.

Serta sikap perusahaan RIM BlackBerry yang akan  melakukan restrukturisasi secara global demi mengamankan Inter perusahaan. Lain lagi, bahwa beberapa perusahaan yang join dalam perusahaan pembuat BlackBerry itu telah memutuskan untuk berhenti melakukan kerjasama, Salah satunya adalah Celestica yang bisanya Manufacturing Services Untuk Research In Motion yang telah memutuskan untuk berhenti bekerja sama dengan RIM. Celestica selama ini  telah menjadi pemasok manufaktur berkinerja tinggi untuk RIM. Celestica didedikasikan untuk memberikan solusi sikuls hidup produk  end-to-end mendorong kesuksesan pelanggan RIM termasuk produk termasuk  BB Bold 9900 dan BB Curve 8520.

Kita tahu bahwa selama dua tahun terakhir, pangsa pasar RIM di pasar smartphone AS telah terjun secara serius, Antara dari 44-persen ke 12 persen. RIM secara keseluruhan telah kehilangan hampir 75 persen dari nilai pasar sejak Juni lalu. Baru-baru ini RIM mengatakan kepada investor bahwa mungkin menghadapi kerugian operasional untuk kuartal saat ini. Bahkan dipekerjakan bankir dari JPMorgan dan RBC  Capital Market untuk membantu trasformasi  keuangan. Inilah salah satu keberanian saya mengatkan bahwa "RIM Blackberry akan "Mati" dan atau tinggal menunggu waktu, tinggal menunggu tanggal Kematian".

Lalu setelah itu siapa lagi?. Banyak orang beranggapan adalah Nokia yang ke Dua. Perusahaan asal Finlandia ini juga mengalami hal yang sama seperti RIM.  Nokia-lah yang kita saksikan untuk mengalami kematian di dunia smartphone artinya mesaksikan perjuangan kematian dalam  lomba penjualan smartphone.

Pasar ponsel Nokia kita tahu mereka memegang kejayaan selama 14 Tahun. Akan tetapi, kedua Perusahaan Apple dan Android juga ikut untuk menekan Nokia di penjualan smartphone. Nokia mencoba untuk kembali bertarung dengan mengadopsi Windows Phone dari Microsoft, tetapi hal itu gagal dan tak bisa meyakinkan konsumen. Bahkan CEO Nokia Stephen Elop telah mengakui ketidak lakuan Nokia Lumia (Mengacu pada laporan Kimi Raiko/Erik Gafar). Dikatakan bahwa sangat sedikit konsumen tertarik terhadap Nokia Lumia( Lumia 800, Lumia 710, Lumia 900, dan Lumia 610).

Lain lagi masalah keterpurukan penjualan, dimana sementara ini Nokia juga mengalami kerugian. Berdasarkan laporan kuartal pertama, Nokia mengalami kerugian operasional sekitar 1,7 miliar dollar di kuartal pertama tahun 2012. Uang tunai yang dimilik Nokia terus merosot yang pada kuartal pertama tahun 2012 ini berkurang sebanyak 700 juta dollar AS. Dan paling menakutkan lagi adalah bahwa kerugian NOKIA pada kuartal dua akan lebih besar dari ekspektasi. Wao..Sungguh menyeramkan!

Akibat dari kerugian tersebut, Nokia-pun berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 10 ribu karyawan secara global karena mengalami rugi besar. Pengumuman  Nokia tersebut untuk melakukan PHK  akan memangkas 3.700 tenaga kerja di Finlandia dan sebanyak 10.000 di seluruh dunia pada 2013 guna menghemat biaya. Ini bertujuan untuk memangkas pengeluaran sebesar 1,6 miliar euro (dua miliar dolar AS) paling lambat pada 2013. Serta  akan menutup pabriknya di Salo, Finlandia, kecuali unit pengembangan produksinya, dan kehilangan 850 tenaga kerja.

Nokia memiliki masalah "BESAR". Lebih tepatnya, perusahaan ini memiliki masalah melawan Android. Android dari  Google telah mengelilingi raksasa ponsel Finlandia dan memperlambat atau bahkan membunuh dari Dunia Ponsel.

Namun, meskipun Nokia makin terjatuh, Nokia masih memiliki strategi lain dari CEO Stephen Elop yang dapat mengatur ulang bisnis perusahaan demi menghadang atau setidaknya meyamakan dengan Android, yaitu dengan melakukan penawaran murah terhadap Nokia Lumia. CEO Nokia Stephen Elop tetap bersikukuh mempertahankan sistem operasi Windows Phone pada seri ponsel Nokia Lumia. Untuk bisa menghadang Android, Nokia akan menghadirkan ponsel Windows Phone dengan harga murah(Baca: Kompas.tekno.com). Namun, saya berfikir bahwa strategi ini tak akan bisa lagi menghadang Android atau lainnya, karena waktu sudah mulai habis atau hampir habis.

Dilain hal, Nokia juga tak dapat lagi  berjuang melawan Samsung , yang baru saja mencuri tempat teratas sebagai penjulan terbesar , ini berarti bahwa kejayaan  Nokia selama 14 tahun telah di raih oleh Samsung. Masalah lain juga dialami oleh Nokia, yaitu setelah perusahaan tersebut akan melakukan PHK besar-besaran, beberapa pekerja Eksekutif Nokia bahkan mengundurkan diri dari dalam Perusahaan, Diantaranya: Chief Marketing Officer Jerri DeVard, Executive Vice President of Phone Mary McDowell dan Executive Vice President of Market Niklas Savander. Mulailah makin kompleks permasalahan Nokia.

Nokia kehabisan uang. Sedangkan restrukturisasi saat ini merupakan langkah ke arah yang benar, Jika perusahaan membutuhkan kemitraan dengan Microsoft untuk melakukan perlawanan dengan Kompetitor kemungkinan harus memneuhi waktu yang cukup lama. Sementara smartphone lain makin bergerak gesit dan bisa dikatakan tak memberi ruang lagi terhadap Nokia.

Kini kita akan hanya menunggu kematian "Nokia"!. Lalu setelah Nokia, Siapa lagi yang kita saksikan untuk "mati". Mengacu pada tulisan di ReadWriteWeb bahwa telah berani meyaksikan kematian HP atau Hewlett Packard, secara jelas bahwa Hewlett Packard saat ini sama juga mengalami masalah masa sulit. Dilaporkan Reuters bahwa HP akan merencanakan PHK besar-besaran atau mengurangi jumlah karyawan sebanyak 27.000 orang hingga tahun 2014 mendatang. Selain itu bahwa Hewlett-Packard Co (HP) mengalami kemerosotan penjualan hingga 31% dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan asal AS tersebut juga tercatat menurun sebesar 3%.

Untuk harga saham HP telah mengalami penurunan  hampir 50% selama 24 bulan terakhir, sementara pesaingnya telah mengalami keuntungan, ini adalah tanda kematian atau maslah yang akan dialami oleh HP .Berikut adalah pergerakan pasar saham HP dalam beberapa hari yang lalu:

1340104099999530491
1340104099999530491

Keputusan Hewlett Packard (HP) tersebut diambil karena permintaan layanan dan bisnis komputer sedang menurun drastis yang salah satunya produk Printer. Perusahaan tersebut akan memangkas karyawan sebanyak 27.000 dalam upaya restrukturisasi luas yang bertujuan untuk membuat perusahaan lebih ramping dan lebih menguntungkan. Eksekutif HP mengatakan bahwa mereka mengharapkan untuk memotong pekerjaan - sekitar 8% dari tenaga kerjanya.

Masalah untuk diselamatkan adalah hal pekerjaan yang lain. Namun, Apakah bisa untuk diselamatkan?. Sebagain otrang mengatakan masih bisa diselamatkan, karena kita tahu bahwa sementara bundling perangkat keras, perangkat lunak dan layanan untuk pelanggan perusahaan masih bekerja dengan baik untuk pesaing seperti Oracle.

Atau Apakah perusahaan lainnya yang Jatuh?Samsung-kah. Apple-kah?oh..terlalu dini mengatakan kedua perusahaan ini.

Semoga bermanfaat

Saran Dan kritik berikan di Kolom komentar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun