[caption id="attachment_182725" align="aligncenter" width="500" caption="(Ilustrasi/Admin: Shutterstock)"][/caption]
Sekilas tentang Judul: Yang saya maksud disini adalah bahwa Media sibiru antara lain MNC group(RCTI, GlobalTv, MNCtv dan kadang media satu lagi ikutan), untuk Media si Mera adalah TvOne dan Antv grup dari PT Visi Media Asia atau yang dikenal sebagai Viva Media Group, serta ini bukan masalah pertandingan antara mereka, dan bukan mengupas tentang siapa yang akan menang!
Catatan: Saya menyebutkan Media Sibiru karena Media MNC group dan Metrotv selalu mempunyai Logo warna Biru dan warna birulah yang mencolok atau mepunyai warna biru saat stasiun itu tampil di tv. Serta Untuk media si Merah, karena tvOne, Antv, dan Vivanews mepunyai logo dan latar memiliki warna merah.
Barusan saya menonton acara Seputar Indonesia yang mengangkat isu tentang dugaan adanya penyuapan pajak yang dilakukan oleh PT Bhakti Investama (BHIT). Media tersebut menampilkan saat CEO PT Bhakti Investama (BHIT), Hary Tanoesoedibjo selesai diperiksa KPK di Jakarta.
Hary Tanoesoedibjo, pada waktu yang lewat telah penuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi kasus restitusi pajak senilai Rp3,4 miliar. Setelah habis pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK, CEO MNC Group itupun keluar dan sederetan wartawan menunggunya dan melayangkan pertanyaan. Tetapi ada satu pertanyaan yang menurut saya sangat bagus, entah itu dari wartawan mana tetapi jelas sekali suara wartawan tersebut terdengar saat RCTI menayangkan.
Pertanyaannya begini: Apakah ada Motif politik atas kasus ini?. CEO MNC Group pun menjawab: "Bahwa sejumlah media baik cetak maupun elektronik berlebihan dalam memberitakan kasus dugaan suap ke pegawai pajak Tomy Hindratno yang menyeret PT Bhakti Investama dan menurutnya pemberitaan tersebut sifatnya provokatif sehingga menimbulkan dampak yang tidak baik". Untuk lebih jelasnya Anda juga bisa membacanya di Kompas.com.
Iya memang bahwa ada satu Media yang selalu atau sering mengangkat isu terkait kasus restitusi paja tersebut, Yaitu tvOne!. Dalam beberapa programnya mereka selalu mengupas dan menghadirkan beberapa narasumber untuk memanaskan berita tersebut. Baik di Kabar Pagi, Siang, Petang, Malam dan Apa Kabar Indonesia Pagi dan Malam.
tvOne selalu mengupas dan mengangkat berita itu(saya tidak mengatakan setiap jamnya, tetapi sering sekali setelah Dugaan suap restitusi Pakaj tersebut terkuak). Beberapa kali saya menonton acara tvOne mereka selalu mengangkat isu tersebut dan mengaitkannya ke Partai baru yaitu Partai Nasdem(Nasional Demokrat). Jelas memang, mengapa mengaitkannya dengan Nasdem, karena Hary Tanoesoedibjo saat ini menjabat juga sebagai Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Setelah tvOne satu lagi Medi si Merah yaitu ANTV juga tak ketinggalan selalu memberitakan kasus dugaan suap pegawai pajak. Tetapi memang ANTV tak sesering yang dilakukan oleh tvOne.
Kembali ke Tayangan Seputar Indonesia tadi. Setelah selesai berita tentang pemeriksaan CEO MNC Group, RCTI melalui program Seputar Indonesia petang tadi langsung menayangkan berita tentang Lumpur Lapindo, mereka mengangkat bahwa pihak yang bertanggung jawab atas Lumpur itu belum membayarkan segala kerugian kepada masyarakat dan RCTI menanyangkan bahwa ada dua orang masyarakat melakukan jalan kaki ke Jakarta untuk menemui Anggota DPR, Presiden serta lanjut ke Wisma Bakrie.
Korban Lumpur Lapindo asal Kedungbendo tersebut berjalan kaki menuju ke Jakarta untuk memperjuangkan hak-haknya seperti pembayaran sisa ganti yang belum terselesaikan hingga saat ini oleh Lapindo Brantas Inc" Demikian suara pemberitaan RCTI petang ini.
Ada sedikit aneh bagi saya, dimana setelah memberitkan tentang dugaan suap pajak, RCTI langsung memberitkan tentang Lumpur Lapindo. Ada apa dibalik ini?. Apakah mereka(antara tvOne dan RCTI) saling perang pemberitaan demi Partainya?. Kita tahu tvOne adalah punyanya Aburizal Bakrie(ketum Golkar) dan RCTI-pun dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo yang masuk ke partai NasDem.
MNC Media(RCTI, GlobalTV, MNCTV, OkeZone, SINDO) akhir-akhir ini selalu mengangkat isu tentang Lumpur Lapindo, bahkan setiap harinya akan selalu di beritakan. Apakah ini demi partai NasDem?
Media Si Merah-pun(tvOne, Antv, Vivanews) akhir-akhir ini tak ketinggalan memberitakan tentang dugaan suap pajak, mereka selalu mengangkat berita tersebut!. Bahkan "si merah" ini pun bisa dikatakan secara berlebih-lebihan dan sudah mengatakan Bhakti Investama bersalah atas dugaan kasus tersebut. Tetapi yang paling anehnya melihat Media si Merah ini adalah bahwa mereka tak pernah memberitakan tentang penderitaan akibat Lumpur Lapindo, pernah memang sekali tvOne memberitakan derita Lumpur Lapindo, tetapi si wartawan tvOne tak menyebut Lumpur Lapindo, Wartawan tvOne tersebut menyebutkan Lumpur Sidoarjo, ini berarti meyelewengkan nama Lumpur Lapindo. Ada apa dibalik ini? Apakah TVOne mempolitisir nama bencana tersebut?.
Sudah 5 Tahun Lumpur Lapindo! tetapi tvOne bisa di hitung pake Jari menyiarkan tentang Lumpur Lapindo!. Sangat aneh Bukan?
Untuk Lawan si Merah( Media si Merah/tvOne, Antv) ada satu lagi Media si biru yaitu Metrotv yang gencar memberitakan tentang Lumpur Lapindo, sering sekali kita temui berita di stasiun yang satu ini tentang Lumpur Lapindo. Mereka( Metrotv) mulai selalu mengangkat berita tersebut saat Surya Paloh kalah perebutan KETUM Golkar dan Surya Paloh mendirikan sebuah organisasi Nasional Demokrat yang saat ini sudah menjadi Partai NasDem.
TV yang satu ini memang sangat tajam memberitakan tentang kasus-kasus yang melibatkan Aburizal Bakrie. Kita ingat saja saat kasus penggelapan pajak 3 perusahaan Bakrie grup (PT. Bumi Resources, PT. Kaltim Prima coal & PT. Arutmin). Metrotv sangat mengupas sampai ke-akar-akarnya, begitu juga dengan kasus Lumpur Lapindo yang selalu di tayangkan dan itu bisa membuat pipi dan kuping Aburizal Bakrie memerah dan begenging!.
Untuk Media si Merah (tvOne, Antv, Vivanews) tidak pernah mengangkat secara mendalam tentang kasus Lapindo dan kasus penggelapan pajak 3 perusahaan Bakrie grup. Tetapi akhir-akhir ini tvOne mulai membalas dengan mengangkat berita tentang PT Bhakti Investama (BHIT). Apakah ini hanya demi menenggelamkan partai NasDem?.
Sangat disayangkan. Segarusnya Media berimbang dalam menyiarkan berita. Dan jangan terlalu berlebihan dalam satu pemberitaan hanya demi kepentingan Penguasa/yang punya Perusahaan. Jangan menutupi Aib pengusa Media, berbicaralah seadanya!. Karena Kami(pemirsa butuh berita yang tak menimbulkan provokasi).
Ingatnya: Si Biru karena Logonya selalu warna Biru, si Merah karena Logonya Merah!
Semoga bermanfaat!
Saran dan Kritik berikan di Kolom Komentar!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI