Mohon tunggu...
Oscar Pangaribuan
Oscar Pangaribuan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Belajar menulis! Penikmat Traveler!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Masihkah Kita Mempercayai Google?

4 Mei 2012   14:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:42 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_175403" align="alignnone" width="636" caption="(Photo by: Paul J. Richards/Agence France-Presse - Getty Images)"][/caption]

Bukan rahasia lagi bahwa Google Street tengah mengumpulkan data dari jaringan Wi-Fi selain memotret. Pada dokumen FCC yang  dirilis menunjukkan bahwa pengumpulan data pengguna Internet tidak disengaja oleh Google, yang mana sebenarnya bahwa beberapa karyawan yang nakal melakukan hal itu.

Klaim Google mengatakan bahwa beberapa karyawan nakal yang melakukan praktek tersebut. Tetapi muncul pertanyaan: Apakah betul bahwa itu hanya dilakukan oleh karyawan nakal saja?Apakah itu disegaja dan Google mengetahuinya?Dan, Apakah hal tersebbut strategi bisnis Google?.

Ini mungkin pertanyaan yang ada bagi kita setelah Google mengklaim bahwa karyawan nakal yang melakukan praktek tersebut. Dalam skandal itu, Google mengumpulkan password, sejarah penggunaan internet dan data pribadi yang sensitif, yang dianggap tidak penting untuk proyek database lokasi dan menganggu privasi pengguna.

Google Street View memang  ide yang revolusioner - Dimana pendiri Google, Larry Page ingin mengambil foto dari setiap bangunan umum di dunia. Awal tahun 2007, kendaraan perusahaan  mulai mengemudi di jalan-jalan di Amerika Serikat (dan kemudian Australia, Eropa, Kanada, Meksiko, dan tnegara lain). Dalam rentang Mei 2007 hingga Mei 2010, Google mengumpulkan data untuk proyek Google Street View. Dengan Street View ini, kita dapat melihat kondisi jalanan secara nyata dari peta Google. Ini merupakan pengembangan dari layanan Google Earth dan Google Map.

Tetapi, Saat mengembangkan Mobil Google Street View, insinyur Google menyadari bahwa kendaraan juga dapat digunakan untuk " wardriving " atau mengumpulkan data pada jaringan Wi-Fi dari kendaraan yang bergerak dan ini desbut "Egineer Doe" yang telah dirancang untuk mengumpulkan data pengguna WI-FI dimana akan sangat berguna bagi Google.

Wao...?Sangat terdengar menakutkan bukan?Mereka(Isyiniur nakal) tahu tapi mereka melakukannya!

Para insinyur yang menulis kode tersebut akan menyebabkan Mobil Google Street View  untuk menangkap enkripsi  lalu lintas Wi-Fi di beberapa negara yang telah diidentifikasi. Ketika Mobil Google Street View berjalan di area perkotaan yang terkoneksi dengan Wi-Fi, makan Mobil yang dilengakapi dengan Camera akan mengintip password dan selama Mobil tersebut masih di area tersebut, makan Google akan menyeedot data pribad, yang diantaranyan nama login, password, teks lengkap dari email, sejarah web, rincian kondisi medis masyarakat, pencarian kencan online, dan streaming musik serta film dan juga lainnya.

Akibatnya, Google didenda sebesar US$ 25 ribu atau sekitar Rp 227 juta. Badan Komunikasi Amerika Serikat (FFC) mengklaim Google telah menyalahi aturan dalam pengumpulan data dari jaringan Wi-Fi di seluruh dunia.

Sebelumnya, di Francis juga Google melakukan hal serupa, dimana Google juga mengintip aktivitas online pengguna saat Mobil Street View berjalan. Akibatnya, Google didenda oleh negara tersebut. Kemudian di Amerika Serikat, Google juga telah melakukan pengintipan dan mengumpulkan 200 gigabyte data antara 2008 dan 2010, dan mereka menghentikan aksi nakal itu hanya ketika regulator menemukan praktek yang salah. FCC kemudian melakukan investigasi terhadap pelanggaran privasi yang dilakukan Google.

Mengapa Google melakukan itu?Apakah Google ingin tahu semua tentang Informasi Dunia?Atau Apakah Google ingin mengatur semua Informasi yang ada di Dunia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun