Mohon tunggu...
Osa Marsanda Putri
Osa Marsanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi aktif program studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Walisongo Semarang

Merupakan mahasiswi program studi Manajemen Pendidikan Islam yang antusias dan bermotivasi tinggi untuk mencari tantangan dan pengalaman baru. Berpengalaman dalam berbagai organisasi eksternal maupun internal kampus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sedekah Bumi di Dukuh Lumbu, Desa Lumansari: Tradisi Dua Tahun Sekali yang Sarat Makna

22 Juli 2024   16:13 Diperbarui: 22 Juli 2024   16:20 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lumbu, 22 Juli 2024 - Di tengah hiruk-pikuk modernisasi, Desa Lumansari tetap teguh memelihara tradisi leluhur yang kaya akan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal. Salah satu tradisi tersebut adalah Sedekah Bumi. Sedekah Bumi merupakan sebuah ritual yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali di Dukuh Lumbu.  Tahun ini, acara tersebut berlangsung pada tanggal 20-21 Juli 2024 dan dipenuhi dengan rangkaian kegiatan yang penuh dengan nilai budaya dan kearifan lokal.

Pemotongan Kambing dan Pembagian Daging

Rangkaian acara dimulai pada tanggal 20 Juli 2024 dengan pemotongan kambing, yang menjadi salah satu simbol utama dari Sedekah Bumi. Pemotongan kambing ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah. Prosesi pemotongan dilakukan dengan penuh khidmat, diiringi doa-doa yang dipanjatkan oleh para sesepuh desa.

Setelah pemotongan, daging kambing tersebut dibagikan kepada seluruh warga Desa Lumansari. Pembagian daging ini bukan hanya bentuk syukur, tetapi juga simbol kebersamaan dan gotong-royong. Setiap keluarga mendapatkan bagian yang sama, mencerminkan prinsip keadilan sosial yang dianut oleh masyarakat desa. Pembagian ini juga menjadi momen untuk saling berbagi dan mempererat tali persaudaraan antar warga.

Pemotongan kambing ini tidak hanya menjadi simbol ritual tetapi juga menggambarkan betapa pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam. Dalam prosesi ini, warga juga diajarkan untuk selalu bersyukur dan memanfaatkan hasil alam dengan bijaksana. Tradisi ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.

Setelah proses pembagian daging kambing, selanjutnya adalah acara tahlilan yang dilaksanakan di kuburan Dukuh Lumbu, Desa Lumansari, Kendal. Acara tahlilan ini dihadiri oleh warga laki-laki di Desa Lumansari. 

Karnaval Kirab Budaya

Keesokan harinya, pada tanggal 21 Juli 2024, suasana di Dukuh Lumbu semakin semarak dengan diadakannya Karnaval Kirab Budaya yang dimulai pukul 08:00 pagi. Karnaval ini merupakan salah satu acara puncak yang selalu dinantikan oleh warga desa. Dengan mengenakan pakaian adat dan membawa hasil kerajinan tangan, peserta kirab berparade keliling desa, menampilkan berbagai macam kesenian tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya Desa Lumansari.

Kirab budaya ini diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Mereka dengan antusias menampilkan berbagai pakaian tradisional serta atraksi lainnya yang mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal. Kirab ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan rasa bangga terhadap warisan budaya yang dimiliki, sekaligus mengedukasi generasi muda tentang pentingnya melestarikan tradisi.

Para peserta karnaval mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, menunjukkan keragaman budaya yang ada di Indonesia. Mereka juga membawa berbagai hasil bumi dan kerajinan tangan yang dibuat oleh warga desa, yaitu gunungan sayuran. 

Selama karnaval berlangsung, desa dipenuhi dengan tawa riang dan sorak sorai warga yang menyaksikan. Anak-anak berlarian dengan gembira, sementara para orang tua berbagi cerita dan kenangan tentang tradisi Sedekah Bumi dari masa ke masa. Suasana kebersamaan dan keakraban sangat terasa, menunjukkan betapa kuatnya ikatan sosial di antara warga Dukuh Lumbu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun