Mohon tunggu...
Osa Kurniawan Ilham
Osa Kurniawan Ilham Mohon Tunggu... profesional -

Sebagai seorang musafir di dunia ini, menulis adalah pilihan saya untuk mewariskan ide, pemikiran, pengalaman maupun sekedar pengamatan kepada anak cucu saya. Semoga berguna bagi mereka...dan bagi Anda juga. Beberapa catatan saya juga tercecer di http://balikpapannaa.wordpress.com ataupun di http://living-indonesiacultural.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Keindahan Danau Tondano dan Danau Linow

17 Maret 2010   23:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:21 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat terakhir yang kami kunjungi di Sulawesi Utara adalah kedua danau yang terkenal di Sulawesi Utara, Tondano dan Linow. Berikut adalah reportasenya, sebagai tulisan terakhir dari serial ini.

 

 

 

Kalau tidak salah, Danau Tondano adalah danau terbesar kedua di Indonesia setelah Danau Toba. Dikelilingi oleh persawahan, pertanda danau ini menyediakan air berlimpah untuk petani-petani di sekitarnya. Di beberapa tempat juga terdapat taman bermain air yang menyediakan fasilitas seperti becak air atau sampan untuk menikmati indahnya Danau Tondano.

 

 

 

Tapi saya menyarankan kalau Anda ingin ke Danau Tondano lebih baik pas jam makan siang. Karena di beberapa tempat ada restoran atau rumah makan terapung yang terletak di pinggir danau. Itu juga yang kami lakukan. Setelah capek mendaki Gunung Mahawu, kami akhirnya dibawa untuk makan siang di Danau Tondano. Menunya juga banyak, dari ikan bakar sampai rica-rica keong mas.

 

 

 

 

Selesai makan siang kami langsung melanjutkan perjalanan ke tempat terakhir, Danau Linow. Lumayan jauh dan lama perjalanannya, kira-kira butuh 1,5 jam dari Tondano. Danau Linow adalah sebuah danau air panas berbasis belerang, sepertinya adalah sebuah danau vulkanik. Di dekat danau juga terdapat fasilitas Pertamina, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi untuk memanfaatkan tekanan begitu besar yang berasal dari gas bumi. Nah, kalau Anda mengunjungi Danau Linow Anda akan merasakan suasana yang damai dan tenang. Tidak banyak orang yang ke sini, apalagi di sore hari.

 

 

 

Tapi Anda harus tahan dengan bau belerang dan berhati-hati untuk tidak menginjak bagian-bagian pinggir danau yang bertekanan. Kalau Anda terperosok, kaki Anda akan melepuh karena tingginya temperatur air danau. Anak saya bilang kalau pinggir Danau Linow itu seperti lumpur Lapindo. Saya pikir-pikir benar juga ya ?!

 

 

 

 

 

Demikian serial tulisan saya mengenai kunjungan wisata ke Sulawesi Utara saya akhiri sampai di sini. Semoga bisa menjadi sedikit informasi yang berguna bagi pembaca yang ingin berkunjung ke Sulawesi Utara.

 

 

 

 

 

 

(Osa Kurniawan Ilham, Balikpapan, 18 Maret 2010)

 

 

Tulisan terkait:

1. http://wisata.kompasiana.com/2010/03/17/mendaki-gunung-mahawu-di-tomohon/

2. http://wisata.kompasiana.com/2010/02/11/tidak-menyelam-di-bunaken/

3. http://wisata.kompasiana.com/2010/02/10/menemukan-tarsius/

4. http://wisata.kompasiana.com/2010/02/06/mengunjungi-kuburan-kuno-leluhur-minahasa/

5. http://wisata.kompasiana.com/2010/01/17/merasakan-suasana-horor-di-pasar-tomohon/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun