Mohon tunggu...
Osa Kurniawan Ilham
Osa Kurniawan Ilham Mohon Tunggu... profesional -

Sebagai seorang musafir di dunia ini, menulis adalah pilihan saya untuk mewariskan ide, pemikiran, pengalaman maupun sekedar pengamatan kepada anak cucu saya. Semoga berguna bagi mereka...dan bagi Anda juga. Beberapa catatan saya juga tercecer di http://balikpapannaa.wordpress.com ataupun di http://living-indonesiacultural.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

L’histoire se Repete (4) : Benarkah Belanda Menjajah Kita Selama 350 Tahun?

5 Maret 2010   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:36 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bung Karno sering menyebut-nyebut dalam pidatonya bahwa Belanda sudah menjajah Nusantara selama 350 tahun lalu dilanjutkan dengan Jepang yang menjajah selama 3,5 tahun. Semuanya dilakukan oleh Bung Karno untuk menanamkan perasaan anti kolonialisme dan imperialisme di dalam rakyat Indonesia. Sebagai orang yang pernah merasakan pahit getirnya kenyataan dijajah oleh bangsa asing, Bung Karno tak henti-hentinya mengingatkan rakyat Indonesia tentang penjajahan selama 350 tahun itu. Alangkah aneh dan bodohnya kita saat itu, bahwa negeri seluas ini dengan jumlah penduduk yang begitu banyaknya bisa dijajah oleh suatu bangsa kecil, dengan luas wilayah sebesar kurang dari luas Jawa Barat, yang datang jauh-jauh dari seberang lautan hampir separuh bumi.

 

 

 

 

 

 

Ada pertanyaan yang menggantung di benak saya benarkah pendapat Bung Karno bahwa kita dijajah Belanda sampai begitu lamanya, sampai 350 tahun. Waktu sekolah dulu, saya menelan mentah-mentah bahan pelajaran sejarah ini karena sudah apriori duluan dengan metode pengajaran yang nggak menarik dan kentaranya pembelokan oleh penguasa saat itu. Tapi lambat laun saya bertumbuh menjadi generasi yang lebih kritis dan melalui tulisan ini saya sekedar ingin berbagi fakta-fakta sejarah berkaitan dengan hal di atas.

 

 

 

 

Kalau benar Belanda menjajah selama 350 tahun, bila dihitung mundur dari tahun 1942, saat Belanda (baca: Hindia Belanda) menyerah kalah terhadap Jepang, berarti kita dijajah Belanda sejak tahun 1592. Benarkah demikian ?

 

 

 

 

 

 

Perkenalan Nusantara dengan bangsa barat dimulai pada tahun 1512 ketika armada dagang Portugis tiba di Maluku untuk mencari biji pala dan cengkeh. Bahkan kemudian Portugis mendapat hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, bahkan diijinkan mendirikan benteng, yang kemudian menjadi pukulan hebat bagi para pedagang pribumi dari Jawa atau Bugis.

 

 

 

 

 

 

Keberhasilan Portugis berdagang di Nusantara membuat Belanda turut mengirimkan ekspedisi dagang pada tahun 1595 dengan armada terdiri dari 4 kapal, diawaki 250 orang dan dipersenjatai dengan 100 meriam. Armada dagang ini dipimpin oleh Cornelis De Houtman, seorang pedagang besar.

 

[caption id="attachment_139060" align="aligncenter" width="300" caption="Armada de Houtman"][/caption]

 

Setelah 450 hari pelayaran dan kehilangan hampir separuh dari awak kapalnya, Houtman mendarat di pelabuhan Banten tahun 1596. Mereka mendapat sambutan yang tidak mengenakkan dari Bupati Banten, Jayanegara dan juga armada dagang Portugis. Karena itulah mereka kembali ke Belanda dengan membawa sedikit muatan. Bulan Agustus 1597 Houtman tiba kembali di Belanda dengan hanya 90 anak buah yang tersisa.

 

 

 

Walaupun ekspedisi pertama ini gagal, tapi tetap menginspirasi Admiral Van Neck untuk pada tahun 1598 membawa 8 kapal ke Nusantara. Tata krama yang dijalankan Van Neck membuatnya berhasil memuati 4 kapalnya dengan rempah-rempah hasil berdagang dengan Bupati Jayanegara dari Banten. Keberhasilan inilah yang kemudian membuat armada dagang Belanda kembali berdatangan di Nusantara.

 

 

Persaingan dengan armada dagang Spanyol dan Portugis membuat pemerintah Belanda menyarankan para pedagang untuk membuat persekutuan dagang yang dinamakan VOC (Verenigde Oostindische Companie). Persekutuan dagang ini diberikan hak monopoli perdagangan, diijinkan untuk mengangkat pegawai dan tentara, mengadakan perjanjian dengan raja-raja Nusantara juga untuk melakukan peperangan bila diperlukan. Tahun 1609, Pieter Both diangkat sebagai Gubernur VOC pertama untuk kepulauan Nusantara. Sejak inilah sejarah kelam Nusantara dimulai. Karena keangkuhan dan kebodohan raja-raja Nusantara saat itu, maka Nusantara satu persatu akan ditaklukan oleh sekumpulan pedagang dari negeri kecil Belanda.

 

 

Tahun 1799, VOC jatuh bangkrut karena korupsi, lalu diambil alih oleh pemerintahan De- Bataafse Republic. Setelah itu Belanda menunjuk Wiese sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda sampai kemudian di tahun 1808 digantikan dengan paksa oleh Maarschalk en Gouverneur Generaal Herman Willem Daendels. Daendels berkuasa sampai dipanggil pulang ke Belanda tahun 1811 dan digantikan oleh Janseens.

 

 

Nusantara kemudian jatuh ke tangan Inggris di mana Sir Thomas Stamford Raffles ditugaskan menjadi Letnan Jenderal pada tahun 1811 sampai 1816 dikembalikan ke Belanda.

 

 

Setelah diambil alih kembali oleh Belanda akhirnya Nusantara kembali kepada penjajahan Belanda sampai Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 jam 17.15 di Kalijati.

 

 

Jadi benarkah Indonesia dijajah selama 350 tahun ? Menurut fakta sejarah sebenarnya tidak. Tahun 1609 – 1799 (190 tahun), Nusantara sebenarnya di bawah kekuasaan VOC, sebuah persekutuan pedagang Belanda, bukan pemerintah Belanda. Tahun 1799 – 1811 (12 tahun) Belanda mulai menguasai Nusantara, lalu diinterupsi sementara waktu tahun 1811 – 1816 (5 tahun) dengan beralih pada penjajahan Inggris. Belanda kembali menjajah Nusantara pada tahun 1816 – 1942 (126 tahun). Jadi Belanda sendiri menjajah Nusantara selama 138 tahun. Kalau VOC juga dianggap Belanda, total menjadi 328 tahun. Kalau kedatangan Houtman di tahun 1596 sudah dianggap sebagai awal penjajahan Belanda maka menjadi 341 tahun. Kalau penjajahan Inggris pun dianggap sebagai penjajahan Belanda pula, masa penjajahan Belanda total menjadi 346 tahun, bukan 350 tahun seperti yang selama ini.

 

 

Jadi dari mana Bung Karno mendapat angka 350 tahun ? Sebagai orang pergerakan yang sudah melahap sekian banyak buku, pasti Bung Karno tahu mengenai fakta-fakta di atas. Tapi sebagai seorang tokoh pergerakan dan sekaligus orator ulung, dia harus pintar memainkan simbol-simbol yang gampang diingat rakyat dan bisa menguasai psikologi rakyat terjajah saat itu. Sebagai seorang ahli pidato, tentu lebih gampang mengucapkan angka 350 tahun ketimbang 346 tahun. Selain itu angka 350 tahun dirasa lebih mendekati makna ramalan Jangka Joyoboyo, sebuah ramalan yang masih dipegang teguh rakyat Jawa pada saat itu pula. Ditambah 3,5 tahun Jepang berkuasa, rakyat Jawa diarahkan bahwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 selain diraih melalui perjuangan berdarah-darah sebenarnya juga sudah diramalkan oleh Joyoboyo beribu tahun sebelumnya. Kalau Anda sebagai orang Jawa saat itu, pastilah Anda akan merasa cocok dengan angka 350 tahun ini, dan karenanya semangat Anda akan berkobar untuk membela proklamasi yang cocok dengan kepercayaan Anda sebagai orang Jawa.

 

 

Fakta juga menunjukkan bahwa sebenarnya Belanda tidak langsung menguasai Nusantara sekaligus, tapi satu per satu. Contohnya Aceh baru bisa ditundukkan setelah berperang sebegitu lamanya sampai tahun 1907-an.

 

 

Jadi menurut fakta yang ada, angka 350 tahun masa penjajahan Belanda lebih bersifat simbolik dan politis ketimbang sebuah fakta. Tapi apakah salah ? Tergantung dari Anda menilai dari sudut pandang mana he..he....

 

 

 

 

 

Sumber kepustakaan:

  1. Peperangan Kerajaan di Nusantara: Penelusuran Kepustakaan Sejarah, Capt. RP Suyono, Grasindo, Jakarta 2003.
  2. Jalan Raya Pos, Jalan Daendels, Pramoedya Ananta Toer, Lentera Dipantara, 2008.
  3. Selamat Berpisah, JC Bijkerk, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1988.

 

 

Sumber ilustrasi:

1. http://indungsia.wordpress.com/2010/01/19/indonesia-dijajah-350-tahun-oleh-belanda-hanya-mitos/

2. http://e-ducation.net/discoveryandexploration.htm

 

 

 

(Osa Kurniawan Ilham, Balikpapan, 5 Maret 2010)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun