Saat menonton DVD pergelaran Il Divo di Greek Theatre, Anda tidak hanya menikmati suara mantap sang kuartet tapi juga bisa menikmati kemegahan arsitektur Greek Theatre yang begitu anggun dengan latar belakang taman yang indah. Demikian juga saat menonton pergelaran Charlotte Church di Colloseum, Anda tidak hanya mengagumi suara merdu sang penyanyi tapi juga bisa menikmati arsitektur bangunan kuno yang indah semacam Colloseum itu.
Sayang pergelaran Il Divo di akhir bulan ini tetap ditampilkan di Jakarta, tepatnya di Ballroom Hotel Ritz Carlton. Padahal di tahun 2006 yang lalu mereka sudah ditampilkan di JHCC, juga di Jakarta. Coba kalau sang promotor bisa tambah sedikit kreatif, konser ini bisa bernilai tambah dari sekedar mendatangkan penyanyi berkelas dunia. Meminjam istilah Pak Hermawan Kertajaya, Low Budget - High Impact.
Anda menyaksikan iklan Bank Mandiri yang mengambil latar belakang Candi Prambanan ? Bagaimana perasaan Anda ? Terasa megah, indah dan membanggakan bukan ? Tidak kelihatan ndeso kan ? Tapi malah terlihat berkelas menurut saya.
Nah sekarang bayangkan kalau pergelaran Il Divo itu dilakukan di teater terbuka Candi Prambanan Yogyakarta. Teater terbuka ini sangat unik karena berlatar belakang Candi Prambanan. Apalagi saat malam bulan purnama, lalu tata lampu dan cahaya menerangi Candi Prambanan....ah alangkah indahnya. Rasanya klop sudah kalau Il Divo bernyanyi dengan latar belakang keindahan Candi Prambanan ini. Lalu apa nilai tambahnya bila menggelar konser Il Divo di Teater terbuka Candi Prambanan ?
Yang pertama adalah promosi gratis keindahan Candi Prambanan maupun teater terbukanya. Bayangkan saat semua televisi meliput konser ini atau bahkan pihak manajemen Il Divo membuat DVD Live Concert-nya. Pasti yang terlihat adalah tayangan Il Divo dengan latar belakang Candi Prambanan yang indah itu. Paling tidak itu mempromosikan ke Il Divo bahwa kita punya teater terbuka seperti Greek Theater. Siapa tahu group Il Divo ini juga akan mempromosikan teater terbuka kita ini ke teman-temannya sehingga penyanyi-penyanyi terkenal yang lain jadi kepingin tampil juga dan membuat DVD Live Concert-nya di Teater Candi Prambanan.
Yang kedua adalah bisa menjadi sebuah paket wisata yang komplet. Tiket menonton konser ini bisa diintegrasikan dengan tiket pp Jakarta - Yogyakarta (entah dengan pesawat atau kereta api eksekutif), lalu menginap beberapa malam di sebuah hotel di Yogyakarta. Termasuk dalam paket adalah tur keliling Yogyakarta, mengunjungi kraton, Candi Borobudur dan galeri seni misalnya. Istilahnya paket komplet, selain nonton konser kita juga bisa melakukan yang lain di Yogyakarta.
Yang ketiga adalah efek berantainya. Uang tidak akan selalu mengumpul di Jakarta saja. Penerbangan ke Yogyakarta menjadi naik. Tingkat hunian hotel juga bertambah. Il Divo jadi mengenal ada kota lain di Indonesia yang lebih indah dan nyaman daripada Jakarta. Pihak keamanan di Yogyakarta sendiri akhirnya juga punya pengalaman mengamankan sebuah konser berkelas internasional seperti yang selama ini dilakukan Polda Metro Jaya.
Nanti kalau konser bertaraf internasional bisa sukses digelar di Teater Candi Prambanan, berikutnya bisa dicoba di teater-teater terbuka lain seperti di Taman Candra Wilwatikta Pandaan ataupun di Garuda Wisnu Kencana di Bali.
Sayang, konser kali ini masih di Jakarta. Bagaimana kalau dengan konser berikutnya ?
(Osa Kurniawan Ilham, Balikpapan, 23 Sept 2009)
