Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak pada ketinggian 208 mdpl, dengan luas wilayah 8,7 km2 atau 878 ha. Secara umum, wilayah dari desa ini merupakan area persawahan dan perladangan dengan mayoritas pendudukya bekerja di sektor pertanian. Salah satu profesi yang banyak ditekuni oleh masyarakarnya ialah sebagai penyedia bibit berbagai macam tanaman seperti tanaman buah, tanaman berkayu, dll.
Hal ini sejalan dengan salah satu program kerja kami, terlebih di dalam kelompok kami terdapat mahasiwa Fakultas Pertanian sehingga pada hari Jum’at, 19 Juli 2024 mahasiswa KKN UNTIDAR SIDOMULYO 2 mengadakan pembuatan pupuk organik kompos bersama dengan petani yang ada di Dusun Sojomerto Kidul. Pupuk organik kompos merupakan salah salah satu produk hasil pengolahan limbah pertanian. Pengomposan sendiri didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan organik menjadi bahan bahan yang mirip dengan humus. Adanya pembuatan pupuk organik kompos ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi timbunan limbah peternakan dengan mengolahnya menjadi suatu produk yang menguntungkan dan bernilai ekonomis sehingga akan menjadi lebih bermanfaat bagi petani.
Kegiatan ini dimulai dengan persentasi oleh mahasiswi fakultas pertanian Kak Yeye, Kak Liya dan Kak Romzah yang menjelaskan tentang manfaat, tempat pengomposan dan proses pengomposan. Terdapat beberapa manfaat dari pupuk organik kompos “aspek ekonomis dari pembuatan pupuk kompos ini ialah dapat menghemat biaya transportasi & penimbunan limbah, mengurangi volume/ukuran limbah, serta meningkatkan nilai jual sedangkan aspek lingkungan dari pembuatan pupuk organik kompos ini ialah untuk mengurangi polusi udara akibat dari pembakaran limbah dan mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan limbah” ucap kak Yeye dalam persentasi.
Selain itu manfaat penggunaan pupuk kompos bagi tanah dan tanaman sangat berdampak positif, berikut adalah beberapa manfaat;
- Mengurangi kepadatan tanah
- Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air.
- Menahan erosi tanah.
- Meningkatkan aktivitas jasad penghuni tanah.
- Meningkatkan kesuburan tanah.
Pengomposan dapat dilakukan di sebidang tanah khusus dengan penaung agar kompos ini tidak terkena sinar matahari ataupun hujan secara langsung. Proses pembuatannya pun cukup mudah, yakni dimulai dengan mempersiapkan beberapa bahan berupa EM 4, Molases, kotoran hewan ternak (sapi), dan limbah pertanian berupa jerami padi. Mula-mula, Jerami dan kotoran ternak dicacah menggunakan mesin pencacah dan kemudian dihamparkan pada sebidang tanah beralaskan terpal atau plastik. EM 4 dan Molases dicampur dan dilarutkan dengan 1 tangki air dan kemudian dikocorkan diatas hamparan kotoran dan Jerami secara bertahap. Bahan-bahan tersebut kemudian diaduk hingga tercampur secara merata dan ditutup rapat dengan terpal atau plastic untuk mempercepat proses dekomposisi. Pengadukan rutin juga dilakukan setiap 2 hari sekali dengan cara membalik campuran bahan untuk mempercepat proses pengomposan dan menghindari kenaikan suhu yang terlalu tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H