Mohon tunggu...
Orza Naomi
Orza Naomi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sambal Gami Bawis yang Memanggil Kita untuk Kembali

26 Oktober 2018   22:40 Diperbarui: 29 Oktober 2018   22:12 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan keragaman budaya. Selain itu Indonesia juga memiliki jenis makanan yang sangat  beragam.  Keragaman tersebut dipengaruhi oleh budaya setempat. Oleh karena itu setiap daerah memiliki makanan khasnya masing-masing.

Sebut saja sambal, sesuatu yang selalu hadir diatas meja makan. Setiap daerah memiliki sambal khasnya masing-masing. Bali memiliki sambal matah, Manado memiliki sambal Roa, dan Bontang memiliki sambal Gami.

Sambal Gami atau sering disebut Gami merupakan makanan khas Bontang, Kalimantan Timur. Bagi penduduk Bontang sambal Gami merupakan salah satu makanan khas yang hampir disukai oleh setiap kalangan mulai dari kaum remaja hingga dewasa, sehingga sambal Gami ini menjadi makanan yang sangat populer di Bontang.

Adapula macam-macam jenis gami antara lain telur, ayam dan aneka seafood. Namun, yang paling spesial adalah sambal Gami Bawis. Bawis adalah nama ikan yang konon hanya ada diperairan laut Bontang dan ada mitos yang mengatakan bahwa jika memakan Gami Bawis suatu saat akan kembali ke Bontang untuk bertemu Gami Bawis lagi.

Yang membuat Gami menarik adalah cara penyajiannya yang khas dengan menggunakan cobek tanah liat yang langsung dimasak di atas kompor sehingga sambal Gami  mendidih untuk beberapa waktu. Sambal Gami ini sangat nikmat dimakan saat masih panas saat uap masih mejalar dan ditemani oleh nasi panas. Dalam gigitan pertama rasanya lidah bergoyang akan kenikmatannya yang tiada tara.

Sambal Gami Bawis ini juga telah diperkenalkan secara luas di Indonesia, misalnya saja pada tahun 2012 Sambal Gami Bawis diikutkan pada festival makanan Nusantara di Jakarta dan mendapatkan predikat terbaik kedua dari sekian sajian makanan khas di Indonesia. 

Tak hanya itu, pada tahun 2014 makanan ini meraih predikat juara kuliner tradisional se-Kalimantan Timur di Samarinda. Sambal Gami Bawis ini juga sudah menorehkan namanya di buku Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memasak 2.023 cobek Gami Bawis pada tahun 2015.

Nah, menarik bukan? Bagi teman-teman yang ingin merasakan kenikmatan dari Sambal Gami namun belum sempat pergi ke Bontang, kalian bisa mencoba membuatnya dirumah.

Bahan yang digunakan adalah  terasi, gula merah, minyak goreng, bawang merah, dan tomat yang dipotong dan tentunya cobek tanah liat.

Lalu cara memasaknya pertama cobek tanah liat tersebut di letakkan diatas kompor dengan api yang kecil, jika sudah panas masukkan minyak goreng kedalamnya. Lalu masukkan tomat yang telah dipotong  dan jika sudah setengah matang, masukkan bawang merah, terasi,  garam dan aduk secara perlahan. 

Lalu masukkan menu yang ingin dijadikan gami, misalnya saja telur, cumi, ayam, kerang, ikan apa saja. Lalu tunggu hingga tercampur dengan bumbu dan masak hingga matang. Nah sambal gami siap disajikan.

Namun rasanya kurang afdol jika belum merasakan rasa asli dari suatu masakan khas. Jika kalian ingin merasakan kelezatan sambal Gami Bawis kalian harus datang ke Bontang. 

Ada tempat yang sangat pas untuk menikmati Sambal Gami Bawis ini. Kalian bisa berkunjung ke Bontang Kuala yang merupakan kampung nelayan. Seperti peribahasa yang mengungkapkan "menyelam sambil minum air", disini  kalian bisa memanjakan perut anda sambil memuaskan mata dengan menikmati keindahan langit dan laut Bontang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun