“Rata-rata orang berfikir ketika mereka memulai suatu usaha, fikirannya hanya berhasil dan sukses. Tidak semudah itu. Awal mula Saya menjalankan usaha ini saja, lima hari berturut-turut tidak ada satupun kebab yang laku terjual. Namun itu tidak menyurutkan tekad Saya untuk membuktika bahwa Saya itu bisa. Dan memang benar, hasil tidak akan menghianati usaha. Banyak dari mereka yang ingin tanam modal di usaha Saya.” Jelasnya.
“Apakah Bapak terima? “ lanjut Saya.
Bapak Ozi berkata “jelas saya tolak”
Saya bertanya lagi “ Kenapa begitu Pak ?”
“Karna mereka tidak faham apa itu bisnis. Yang mereka tahu hanyalah berhasil dan berhasil. Apabila nanti suatu ketika bisnis Saya down (kita ambil seumpama terburuk), mereka tidak akan mau menerima resiko. Karna yang mereka fikirkan hanyalah untungnya saja. Itu yang membuat Saya menolaknya ”.
Saya kembali bertanya seputaran usaha yang tengah Pak Ozi jalani “Harga jual untuk satu kebab dan roti bakarnya berapa ya Pak ?”
Pak Ozi menjawab “kalau kebab memiliki tiga ukuran, small, medium, dan large. Harganya juga berbeda-beda. Yang small 10k, medium 12k, serta large 14k. Kalau untuk roti bakar itu sendiri memiliki varian coklat dan bluberi dengan harga yang sama 10k.”
“Bapak mulai jualan dari pukul berapa?” tanya Saya.
“biasanya Saya mulai mangkal dari pukul 4.30-23.00. tapi kalau untuk hari senin saya pulang 22.30 karena kurang ramainya pengunjung. Jawabnya.
“Kalo boleh tahu, penghasilan Bapak dalam satu malam berapa Pak?” tanya Saya lagi dan lagi
Pak Ozi menjelaskan “Untuk penghasilan dari semua gerobak rata-rata 600k permalamnya. Tapi untuk sabtu malamnya bisa mencapai 800k keatas. Jadi untuk omset perbulannya kurang lebih 18.000.000. Semua itu diluar harga bahan-bahan dan sebagainya.”