Mohon tunggu...
ORYZA PARAMITHA SALSABILLAH
ORYZA PARAMITHA SALSABILLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

omnia mutantur nihil interit

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Underground Electrical System atau Sistem Elektrik Bawah Tanah: Solusi Kenyamanan Elektrik di Indonesia

15 Desember 2022   17:51 Diperbarui: 16 Desember 2022   10:00 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GAGASAN

PEMICU GAGASAN PEMBANGUNAN UNDERGROUND ELECTRICAL SYSTEM

           Umumnya, saluran distribusi memiliki dua kategori. Kategori pertama yang sudah diterapkan secara massal di Indonesia yaitu overhead lines atau saluran udara, yakni sistem penyaluran energi listrik di atas permukaan tanah dan ditopang oleh tiang. Kemudian yang kedua adalah underground cable atau jaringan distribusi bawah tanah yang menyalurkan energi listrik melalui kabel-kabel yang ditanam di dalam tanah. Dewasa ini, saluran distribusi bawah tanah semakin marak digunakan, terutama di daerah urban dan pusat-pusat komersial. Banyaknya keuntungan dengan penggunaan listrik bawah tanah ini, menjadi alasan mengapa kita harus beralih ke underground cable.

1. Iklim Buruk, Minim Resiko

            Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca di Indonesia pada hari Selasa, 15 Maret 2022. Dari pernyataan BMKG, ada beberapa wilayah kabupaten dan kota di 27 provinsi rawan mengalami cuaca buruk yang meliputi hujan lebat hingga sangat lebat, bahkan disertai angin kencang dan juga petir. Hal ini dapat berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi, yaitu bencana yang diakibatkan oleh kadar hidrologi dan meteorologi seperti temperatur, kelembaban, kadar air, dan volume sungai. Sebagai contoh: banjir, badai, angin puting beliung, dan kekeringan.

            Dikutip dari infopublik.id, resiko bencana hidrometeorologi semakin meningkat akibat cuaca ekstrem serta adanya pemicu, seperti kondisi iklim di berbagai wilayah (Thenniarti: 2021). Intensitas cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggipun meningkat dan dapat menyebabkan banjir bandang serta badai.

            Bahkan, menurut Guswanto dalam konferensi pers BMKG 2021, curah hujan yang berada pada tingkat sedangpun tetap dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, tergantung daya dukung lingkungan dalam merespon curah hujan (Thirafi: 2021). Selain itu adapun faktor-faktor penyebab cuaca ekstrem yang dapat beresiko terhadap bencana hidrometeorologi, seperti aktivitas monsoon Asia yang masih aktif, sehingga mendukung pertumbuhan awan hujan yang muncul semakin banyak di wilayah dekat Samudra Hindia. Selain itu, adanya fenomena la nina, dinamika atmosfer tidak stabil, konvergensi angin, dan sirkulasi siklonik yang juga memicu pertumbuhan awan hujan.

            Pada saat terjadi hujan seringkali aliran listrik dimatikan sehingga berdampak pada aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan elektronik. Namun bukan tanpa alasan, dikutip dari sindonews.com, menurut direktur utama PT PLN, Sofyan Basri, pemadaman listrik selama hujan bukan semata-mata karena PLN mencari keuntungan, namun untuk mencegah serta mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Apabila musim hujan datang atau hujan deras maupun hujan angin terjadi, maka perlu dilakukan pemadaman listrik (Angraeni: 2018). 

            Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya korban sengatan listrik, yang bisa saja terjadi ketika gardu listrik terendam air, sehingga dapat membahayakan masyarakat. Selain itu, hujan lebat disertai angin seringkali menumbangkan pohon-pohon besar serta hujan serta membawa material, yang apabila melukai kabel dapat menyebabkan korsleting. Hal tersebut menyebabkan pasokan listrik harus dihentikan selama musim hujan atau kondisi cuaca ekstrem untuk menghindari korsleting hingga kebakaran.

            Dengan demikian, pembangunan kabel listrik bawah tanah akan sangat berguna dan memberikan dampak positif. Selain itu, dengan adanya kabel bawah tanah, listrik dapat tetap tersalurkan pada kondisi darurat, yang tentunya akan membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya.

2. Menyumbang Keestetikan dan Keteraturan Tatanan Wilayah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun