Exovillage, Terobosan Baru Pengembangan Potensi Desa

Legoksari, Temanggung (23/12) -- Indonesia terkenal akan potensi wisatanya yang beragam. Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak potensi wisata. Kondisi geografis Kabupaten Temanggung berada di antara 2 (dua) gunung yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro membuat daerah ini memiliki wisata alam dan wisata pendakian. Kabupaten Temanggung juga memiliki perkebunan tembakau dan kopi yang dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukasi. Selain potensi wisata alam, Kabupaten Temanggung juga terkenal akan warisan budaya yang masih dijunjung tinggi dan dilestarikan. Potensi ini diidentifikasi dengan adanya 62 jenis kesenian daerah dan lebih dari 1.000 kelompok kesenian.

Berkembangnya teknologi digital, menjadi peluang untuk mengekspos keindahan dan potensi wisata yang ada ke khalayak. Untuk mewadahi kebutuhan tersebut, maka dibuatlah marketplace yang diberi nama exovillage.com. Platform berbasis website dan aplikasi ini diharapkan mampu mendorong terwujudnya desa digital yang dilakukan pemerintah serta berkontribusi pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan warga desa. 

Platform ini memberikan ruang kepada desa untuk memperkenalkan potensi mereka secara lebih efektif dan efisien. Selain memberi ruang untuk potensi wisata, aplikasi ini juga didedikasikan untuk ruang interaksi dan trading berbagai produk yang ada di desa-desa, mulai dari produk pertanian, perkebunan, kelautan, juga industri kreatif, seperti kerajinan, pertunjukan adat tradisi, kuliner, dan lainnya. 

Kami Elisa Ayu Wulandari, Miftakhul Latifah, dan Oryza Lathifatul Ulya mahasiswa dari tim KKN Tematik Universitas Diponegoro x ExoVillage Tahun 2021 dengan tema "Pemetaan Potensi Desa dalam Upaya Pencapaian SDG's", ikut berpartisipasi dalam menggencarkan program pengembangan potensi desa di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung. 

Desa Legoksari terletak di ketinggian 1.062 m dari permukaan laut dan berjarak 5 km dari ibu kota Kecamatan Tlogomulyo dan 7,77 km dari ibu kota Kabupaten Temanggung. Desa Legoksari terdiri dari 2 dusun, yaitu Dusun Lamuk Legok dan Lamuk Gunung. Sebagian besar masyarakat di Desa Legoksari bermata pencaharian sebagai petani seperti petani sayuran, kopi, dan tembakau sebagai komoditas unggulan. 

Selain hasil alamnya yang melimpah, Desa Legoksari sebagai desa tertinggi di lereng Gunung Sumbing menawarkan pesona pemandangan alam yang sangat indah dan memanjakan mata. Kesenian dan aktivitas masyarakat di Desa Legoksari juga masih sangat kental dengan kebudayaan dan spiritualitas. Hal itu tentu bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung dan menjadikan Desa Legoksari sebagai desa wisata.

dokpri

Program KKN Tematik Universitas Diponegoro x ExoVillage tahun 2021 bertujuan untuk mengekspos dan memperkenalkan potensi desa di Indonesia melalui platform ExoVillage. Dalam program ini, mahasiswa berperan sebagai penggerak promosi potensi desa dengan sistem kader dari masyarakat Desa Legoksari sendiri. 

Mahasiswa mengajak kader yang terdiri dari anggota Karang Taruna baik dari Dusun Lamuk Gunung maupun Lamuk Legok untuk mulai mengembangkan potensi desanya. Setelah membentuk kader penggerak potensi desa, mahasiswa melakukan program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan literasi digital dengan materi storytelling, mapping, dan branding potensi desa kepada para kader bersama dengan Tim ExoVillage. 

Mahasiswa melaksanakan program KKN di Desa Legoksari ini dengan fokus ke beberapa potensi desa. Potensi Desa Legoksari yang dinilai potensial untuk dikembangkan terdiri dari potensi wisata alam, UMKM, dan kesenian. Desa Legoksari memiliki wisata alam dengan pemandangan yang sangat memanjakan mata, yaitu Curug Pontong dan Gardu Pandang Pontong. Potensi UMKM di Desa Legoksari juga beragam terutama di bidang kuliner, contohnya adalah Tbhcoffeelamsi dan Warung Makan 57 Lancar. 

Selanjutnya potensi kesenian di Desa Legoksari tak kalah menariknya. Sebagai desa yang menjunjung tinggi "nguri-uri budoyo" masih banyak budaya yang dilakukan secara turun-temurun, terdapat berbagai kelompok kesenian dan acara kesenian masih menjadi kegiatan rutin yang dilakukan di desa ini contohnya kesenian Jaran Kepang "Turonggo Mudo" yang dipentaskan baik oleh anak muda hingga dewasa. 

Namun karena adanya beberapa kendala, pengelolaan beberapa potensi di Desa Legoksari dinilai masih kurang maksimal. Maka dari itu program KKN ini diharapkan dapat membantu mengembangkan dan membangkitkan potensi Desa Legoksari sehingga bisa berdampak positif khususnya bagi perekonomian masyarakat desa.

Selain bersama para kader dari Karang Taruna Desa Legoksari, tentu saja mahasiswa juga bekerja sama dengan Pemerintah Desa Legoksari. Setelah melakukan rangkaian program bersama kader, mahasiswa kemudian membuat roadmap pengembangan potensi desa yang kemudian diserahkan kepada Pemerintah Desa Legoksari. Roadmap tersebut nantinya dapat digunakan oleh pemerintah desa untuk lebih memahami arah dan pedoman pengembangan potensi desa. 

Setelah kegiatan KKN ini berakhir, Desa Legoksari juga mempunyai kader baru yang bisa meneruskan program mahasiswa dan fokus pada kegiatan pengembangan dan promosi potensi Desa Legoksari melalui platform digital dan bekerja sama dengan ExoVillage tentunya. 

Sebagai generasi muda, mari kita peduli terhadap lingkungan terdekat kita yang bisa dimulai dari desa tempat tinggal kita sendiri. Sumbangkan ide-ide yang inovatif  untuk menggali dan mengembangkan potensi desa kita sehingga bisa memberi manfaat positif bagi masyarakat di dalamnya.

Tim KKN Tematik 

Universitas Diponegoro x ExoVillage

Desa Legoksari

2021