Selanjutnya potensi kesenian di Desa Legoksari tak kalah menariknya. Sebagai desa yang menjunjung tinggi "nguri-uri budoyo" masih banyak budaya yang dilakukan secara turun-temurun, terdapat berbagai kelompok kesenian dan acara kesenian masih menjadi kegiatan rutin yang dilakukan di desa ini contohnya kesenian Jaran Kepang "Turonggo Mudo" yang dipentaskan baik oleh anak muda hingga dewasa.Â
Namun karena adanya beberapa kendala, pengelolaan beberapa potensi di Desa Legoksari dinilai masih kurang maksimal. Maka dari itu program KKN ini diharapkan dapat membantu mengembangkan dan membangkitkan potensi Desa Legoksari sehingga bisa berdampak positif khususnya bagi perekonomian masyarakat desa.
Selain bersama para kader dari Karang Taruna Desa Legoksari, tentu saja mahasiswa juga bekerja sama dengan Pemerintah Desa Legoksari. Setelah melakukan rangkaian program bersama kader, mahasiswa kemudian membuat roadmap pengembangan potensi desa yang kemudian diserahkan kepada Pemerintah Desa Legoksari. Roadmap tersebut nantinya dapat digunakan oleh pemerintah desa untuk lebih memahami arah dan pedoman pengembangan potensi desa.Â
Setelah kegiatan KKN ini berakhir, Desa Legoksari juga mempunyai kader baru yang bisa meneruskan program mahasiswa dan fokus pada kegiatan pengembangan dan promosi potensi Desa Legoksari melalui platform digital dan bekerja sama dengan ExoVillage tentunya.Â
Sebagai generasi muda, mari kita peduli terhadap lingkungan terdekat kita yang bisa dimulai dari desa tempat tinggal kita sendiri. Sumbangkan ide-ide yang inovatif  untuk menggali dan mengembangkan potensi desa kita sehingga bisa memberi manfaat positif bagi masyarakat di dalamnya.
Tim KKN TematikÂ
Universitas Diponegoro x ExoVillage
Desa Legoksari
2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H