Bisnis prostitusi mengikuti teori ekonomi sederhana: permintaan dan pemenuhan kebutuhan, ada uang ada barang. Persoalan justru bukan terletak pada para PSK, tapi pada para pria yang menjadi konsumen bisnis prostitusi. Faktor ekonomi tak akan menjadi alasan bagi para PSK ini untuk bekerja, selama tak ada permintaan dari para lelaki yang tak puas mengumbar syahwatnya.
Saya berprasangka, mungkin inilah yang dibaca politisi PKS. Menutup lokalisasi tak pas benar, karena ini solusi satu arah. Namun saya kira PKS masih akan berpikir seribu kali untuk terjun lebih serius dalam isu lokalisasi PSK ini. Selain mencari solusinya bisa bikin mumet, tak mudah mengelola isu ini antara tuntutan pemilih tradisional dengan pemilih non-lingkungan dakwah. Jadi, PKS akan mengikuti jejak partai lain: mengikuti saja apa program pemerintah daerah atau pusat dalam menangani isu prostitusi. [oryza a. wirawan]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H