Air beriak tanda tak dalam
Air tenang seperti berlian
Izinkan saya ucapkan salam
Untuk para sahabat sekalian
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan sebuah pidato singkat yang berjudul "Kebiasaan Menyontek Kaum Millenial".
Sahabat Kompasiana yang dirahmati Allah, menyontek merupakan segala macam kecurangan yang dilakukan pada saat tes dengan cara-cara yang bertentangan dengan peraturan dalam memperoleh suatu keuntungan. Tujuan dari menyontek yaitu memperoleh jawaban untuk mendapat nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai yang mungkin diperoleh dari kemampuan sendiri. Contoh menyontek antara lain melihat hasil jawaban orang lain, menulis catatan kecil di meja, melihat buku pedoman, dan masih banyak lagi.
Menyontek diharamkan dalam Islam karena mencerminkan perilaku tidak jujur. Rasulullah SAW. bersabda, "barang siapa yang mencurangi kami, maka bukan dari golongan kami, (H.R. Muslim)". Rasulullah sendiri sangat menentang kecurangan.
Terdapat 5 faktor penyebab seseorang menyontek. Faktor-faktor tersebut adalah keinginan untuk menghindari kegagalan, adanya tekanan untuk mendapatkan nilai yang tinggi, adanya persepsi bahwa sekolah melakukan hal yang tidak adil, kurangnya waktu untuk menyelesaikan tugas sekolah, dan tidak adanya sikap menentang perilaku menyontek di sekolah.
Sahabat sekalian, orang yang suka menyontek tidak akan punya motivasi belajar yang tinggi. Mereka justru semakin malas belajar dan mengandalkan contekan ketika menghadapi ujian. Pelajar seperti ini mungkin bisa mendapat nilai yang bagus, tetapi pasti tidak bisa menguasai ilmu yang seharusnya mereka tahu.
Sejak dilakukannya pembelajaran daring, banyak siswa yang mengerjakan UH, bahkan ujiannya dengan cara menyontek. Hal tersebut mereka lakukan semata-mata untuk menghindari perolehan nilai yang rendah. Jika mereka mendapatkan nilai yang rendah, orang tua mereka tidak akan senang mendengar hal tersebut.
Salah satu cara menghindari perbuatan menyontek adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian, kita akan lebih percaya diri terhadap kemampuan kita untuk menjawab soal-soal tertentu. Selain itu, kita juga dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, orang tua juga harus menerapkan nilai kejujuran kepada anaknya sejak dini. Orang tua juga dapat memberikan hadiah tertentu kepada anaknya apabila memperoleh nilai yang bagus. Dengan pemberian tersebut, mereka akan termotivasi untuk belajar bersungguh-sungguh demi memperoleh nilai yang bagus
Demikian penyampaian pidato saya pada kesempatan kali ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Terima kasih atas waktunya.
Jalan-jalan ke kota Mekah
Ingin sembahyang berlama-lama
Semoga pidato ini membawa berkah
Membawa rahmat untuk bersama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H