Mohon tunggu...
Orlin Maritza Fauzyyah
Orlin Maritza Fauzyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - ..

..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi dan Ekonomi

17 Juli 2021   10:16 Diperbarui: 17 Juli 2021   10:56 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum tersebarnya Virus Corona ke Indonesia,keaadan ekonomi Indonesia tidak stabil. Dan setelah tersebarnya Virus Corona  membuat ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Karena menerapkan kebijakan untuk karantina di rumah atau yang dikenal dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak awal Virus Corona tersebar di Indonesia,dimana semua sektor perekonomian harus terbatasi ruang geraknya.

     Menurut Wikipedia ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,distribusi,dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Sedangkan definisi ilmu ekonomi menurut M. Manullang adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memenuhi keinginan manusia demi tercapainya kondisi dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya.

    Dilihat dari keadaan sekarang, definisi ekonomi di atas sama sekali tidak terjalankan. Karena virus Corona seluruh sektor ekonomi dunia menjadi lumpuh dan sektor ekonomi Indonesia juga merasakan besarnya dampak tersebut. Hal tersebut dikatakan oleh International Monetary Fund (IMF) dimana ekonomi dunia bisa menyusut sebesar 5% bahkan 2% lebih besar dari perkiraan awalnya. Tetapi menurut Organisasi Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memperkirakan ekonomi dunia bangkit lebih cepat dikarenakan keberhasilan vaksin Virus Corona apabila hal tersebut merata.

    Menurut Andy Asmoro pertumbuhan ekonomi sangat tergantung dari penanganan Covid-19, karena berimbas terhadap mobilitas penduduk dan aktivitas ekonomi. Namun kenyataannya anggaran bantuan sosial penanganan Covid-19 tidak sepenuhnya tersalurkan. Dimana pembagian bantuan sosial yang tidak merata mengakibatkan masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkannya, sehingga muncul cluster baru.

    Berdasarkan catatan kementrian sosial total anggaran 2020 Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp. 204,95 triliun. Nyatanya terhitung mulai tanggal 4 November 2020 sebesar 87,44% atau senilai Rp. 112 triliun sisanya menunggu penjadwalan relasi, ungkap Juliari Batubara Menteri Sosial. Pembagian bantuan sosial terdiri dari beberapa jenis seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dengan anggaran Rp. 36,8 triliun untuk menjangkau 10 juta keluarga, selanjutnya program sembako nonPKH dengan anggaran Rp. 4,5 triliun untuk menjangkau 9 juta keluarga. Lalu, bantuan sosial beras dengan anggaran Rp. 5,26 triliun untuk menjangkau 10 juta keluarga.

    Dari sekian anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Menteri Sosial Juliari Batubara menyelewengkan dana untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 17 miliar. Oleh karena itu, Juliari Batubara ditetapkan sebagai tersangka  oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu dini hari tanggal 6 Desember 2020. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Juliari mendapatkan suap Rp. 8,2 miliar pada bantuan sosial. Pada akhirnya Julia Batubara diberhentikan sebagai Menteri Sosial, dan digantikan oleh Tri Rismaharini  yang dilantik oleh Jokowi pada hari Rabu, 23 Desember 2020.

    Pada tanggal 15 juni 2020, tempat perbelanjaan di Jakarta telah dibuka meskipun PSBB masih berlangsung, hal tersebut menjadi salah satu faktor meningkatnya ekonomi pada saat pandemi. setelah itu, beberapa sektor mulai di buka seperti tempat berwisata dan yang pastinya menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Selanjutnya, pada tanggal 13 januari 2021 indonesia melakukan vaksin pertamanya, dengan hal, itu ekonomi di indonesia sedikit meningkat karena sektor ekonomi sudah berjalan kembali meskipun tidak seperti sebelum pandemi.

    Tidak ada habisnya jika bicara tentang perekonomian di masa pandemi ini. Bukan hanya bantuan sosial saja yang tidak merata, melainkan edukasi tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan di era pandemi ini. Bahkan ada saja yang pro dan kontra terhadap virus ini, dimana ada sebagian masyarakat yang enggan menerima vaksinasi. Entah sampai kapan pandemi ini akan berakhir jika tidak ada kesadaran dari diri kita sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun