5. Diri dalam Era Teknologi:
Di era modern ini, pertanyaan tentang "siapa aku?" semakin kompleks dengan munculnya teknologi, khususnya media sosial dan kecerdasan buatan. Identitas kita kini tidak hanya dibentuk oleh pengalaman fisik atau interaksi langsung dengan orang lain, tetapi juga oleh persona digital yang kita ciptakan di dunia maya. Di dunia digital, kita bisa menjadi siapa saja, bahkan sesuatu yang sepenuhnya berbeda dari diri fisik kita.
Pertanyaan besar yang muncul di era digital adalah: apakah persona online kita merupakan representasi sejati dari "aku"? Ataukah itu hanyalah topeng yang kita kenakan untuk memenuhi harapan atau keinginan tertentu?
Kesimpulan:
"Siapa aku?" adalah pertanyaan yang tidak memiliki satu jawaban yang pasti. Filsafat ini telah memberikan berbagai perspektif yang dapat membantu kita merenungkan esensi diri kita. Dari pemikiran Descartes tentang kesadaran hingga ajaran Timur yang melihat diri sebagai ilusi, setiap pandangan menambah kedalaman pemahaman kita tentang apa artinya menjadi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H