Islam liberal merujuk pada interpretasi dan pendekatan terhadap Islam yang berusaha mengharmoniskan ajaran Islam dengan nilai-nilai modern seperti demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan pluralisme. Gerakan ini muncul sebagai respon terhadap tantangan modernitas dan globalisasi.
Karakteristik Islam Liberal:
1. Interpretasi kontekstual: Menafsirkan Al-Quran dan Hadits dalam konteks historis dan sosial mereka, serta berusaha mengaplikasikannya dalam konteks modern.
2. Ijtihad (penalaran independen): Mendorong penggunaan akal dan penalaran dalam memahami dan menginterpretasikan ajaran Islam.
3. Pluralisme: Menerima keberagaman interpretasi dalam Islam dan menghormati keyakinan lain.
4. Kesetaraan gender: Mempromosikan hak-hak perempuan dalam Islam dan menafsirkan ulang ayat-ayat yang dianggap bias gender.
5. Pemisahan agama dan negara: Mendukung sistem pemerintahan yang tidak didasarkan pada hukum agama tertentu.
6. Reformasi hukum Islam: Mengadvokasi pembaruan dalam hukum Islam (fiqh) untuk menyesuaikan dengan konteks modern.
Islam Sekuler
Islam sekuler adalah konsep yang lebih kontroversial dan sering diperdebatkan. Istilah ini dapat merujuk pada dua interpretasi berbeda: