Mohon tunggu...
Orisa Sativa Nuraini
Orisa Sativa Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siapkah Mahasiswa Baru Untuk Kuliah

30 Oktober 2024   07:59 Diperbarui: 30 Oktober 2024   08:16 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memasuki dunia perkuliahan bagi mahasiswa baru adalah sebuah babak baru dalam menemukan jati diri. Dalam dunia perkuliahan mahasiswa baru akan ditempa untuk siap menghadapi dunia kerja. Setiap langkah yang diambil akan membantu mahasiswa baru untuk berkembang, mandiri, dan membangun mental yang lebih kuat. Dalam perjalanan perkuliahan tentu mahasiswa baru akan menghadapi tantangan dalam proses adaptasi. Ada beberapa tantangan yang dihadapi mahasiswa baru saat proses adaptasi dalam dunia perkuliahan, yaitu tantangan akademik dan peluang karier untuk masa depan serta tantangan kehidupan sosial.

1.Tantangan dalam bidang akademik dan peluang karier. 

Sebagai mahasiswa baru, tentunya akan mengalami perubahan cara belajar dari sebelumnya yang bersumber pada penjelasan guru. Namun saat kuliah, mahasiswa dituntut untuk mencari sumber belajar lain yang relevan selain dari penjelasan dosen. Mahasiswa tidak bisa hanya bergantung pada penjelasan dosen karena biasanya dosen tidak akan menjelaskan secara rinci tentang suatu materi. Tugas mahasiswalah untuk mencari dan mendalami materi tersebut.  Dari sisi akademik, mahasiswa juga dituntut untuk mendapat nilai yang tinggi dalam setiap penugasan ataupun ujian. Sebagai mahasiswa baru, perlu untuk memaksimalkan nilai pada tahun pertama, selain untuk memenuhi nilai kelulusan, mahasiswa baru tentunya tidak ingin mengecewakan orang tua yang telah membiayai kuliah.  Volume tugas yang makin besar dan materi yang makin mendalam juga menjadi tantangan bagi mahasiswa. Tugas yang diberikan pun sudah kompleks, tidak seperti tugas anak sekolah, sehingga membuat mahasiswa harus berpikir lebih keras untuk mengerjakan tugas-tugas ini. Selain itu, tidak jarang beberapa tugas diberikan pada waktu yang sama. Hal ini membuat mahasiswa harus memutar otak agar bisa mengatur waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Tak jarang, banyak mahasiswa yang akhirnya mengerjakan tugas dengan tidak maksimal karena mengejar waktu.

Selain itu, di tengah adaptasi, para mahasiswa baru juga sudah memikirkan bagaimana mereka akan terjun dalam dunia kerja dan bagaimana prodi yang diambil akan memengaruhi prospek pekerjaan pada masa depan. Banyak harapan orang di sekitar bahwa saat lulus kuliah kelak, mahasiswa baru akan mendapat pekerjaan yang baik dan mendapat gaji yang cukup. Walaupun terkesan terlalu jauh untuk memikirkan hal tersebut, nyatanya hal tersebut selalu ada dipikiran mahasiswa baru. Pertanyaan "Bagaimana nasib kita saat lulus nanti?" ," Mau kerja apa? ", "Bagaimana bersaing dengan lulusan kampus lain?" , "Apakah bisa menghasilkan uang dari tangan sendiri?" . Pertanyaan-pertanyaan itu selalu ada dalam pikiran dan menjadi beban bagi diri mahasiswa. 

2.Tantangan dengan kehidupan sosial. Sebagai mahasiswa baru tentunya akan bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki latar belakang yang berbeda, mulai dari asal sekolah, asal daerah, keadaan ekonomi, dan sebagainya. Tidak jarang hal itu membuat mahasiswa baru merasa insecure untuk berinteraksi dengan mereka. Selain itu, ada mahasiswa baru yang juga perlu beradaptasi dengan lingkungan baru yang mungkin jauh dari orang tua. Hidup jauh dari orang tua bukanlah hal yang mudah. Terutama pada mahasiswa baru yang sudah terbiasa mendapat banyak perhatian dari orang tua. Hidup jauh dari orang tua berarti kita bertanggung jawab untuk menjaga dan mengurus diri sendiri, mulai dari makanan,pakaian, serta kesehatan kita. 

Lalu, bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh tantangan-tantangan tersebut? 

1.Tantangan adaptasi dapat menyebabkan kesehatan mental mahasiswa terganggu. 

Menurut Survei Sehat Jiwa Nasional (2021), Mengungkapkan bahwa sekitar 30% mahasiswa di Indonesia mengalami gejala kecemasan, dan 20% di antaranya mengalami depresi. Ini menunjukkan bahwa kesehatan mental mahasiswa makin terancam, terutama sejak pandemi COVID-19. 

2. Turunnya kesehatan fisik

Beban tugas yang tinggi sering kali membuat mahasiswa begadang untuk menyelesaikan pekerjaan. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, melemahnya sistem imun, dan masalah konsentrasi. Sebuah penelitian dari National Sleep Foundation menemukan bahwa 70% siswa melaporkan tidak mendapatkan cukup tidur, yang dapat memengaruhi kesehatan fisik mereka. Selain itu,jadwal kuliah yang padat serta banyaknya tugas yang diberikan dosen juga membuat mahasiswa jarang untuk berolahraga. Dengan berkurangnya frekuensi olahraga, akan meningkatkan risiko terkena penyakit kesehatan. Ditambah dengan pola makan mahasiswa yang kurang sehat yaitu dengan makan makanan cepat saji, dan jarang makan sayur dan buah. Tentunya hal itu akan memengaruhi kesehatan mahasiswa. Menurut survei yang dilakukan Penelitian oleh Lembaga Kesehatan Mahasiswa Indonesia (LKMI) terkait kebiasaan makan dan status gizi pada kelompok usia remaja dan dewasa muda, termasuk mahasiswa, menemukan bahwa : Sekitar 35% mahasiswa cenderung memiliki kebiasaan melewatkan sarapan, yang memengaruhi konsentrasi belajar dan produktivitas. Ada trend peningkatan konsumsi makanan yang rendah nutrisi tetapi tinggi kalori, seperti camilan manis, gorengan, dan minuman bersoda.

Bagaimana cara mahasiswa baru untuk mengatasi dampak dari proses adaptasi tersebut ? 

1. Mengelola stres dengan baik. 

Untuk mengelola stres bisa dilakukan dengan cara refresing baik itu dengan berkunjung ke tempat baru, melakukan hobi atau kegiatan yang kita sukai atau sekadar menonton film. 

2. Manajemen waktu yang baik. 

Dengan padatnya jadwal dan tugas kuliah, mahasiswa baru perlu membuat jadwal agar mahasiswa baru tahu mana tugas yang harus segera dikumpulkan. Dengan membuat jadwal, kegiatan mahasiswa baru menjadi lebih terstruktur dan bisa mengerjakan tugas dengan lebih fokus. 

3. Membangun Relasi 

Mulai keluar dengan zona nyaman dengan mencari teman. Walaupun ada perbedaan latar belakang yang berbeda,tidak mungkin mahasiswa baru bisa bekerja sendiri dalam perkuliahan. Cobalah untuk membangun relasi dengan teman seangkatan, kakak tingkat bahkan dosen agar proses adaptasi menjadi lebih mudah. Tetap ingat, bangunlah relasi yang sehat, di mana antara satu sama lain bisa untuk sama sama berkembang kearah yang positif. Tidak dapat mungkiri, relasi yang luas kelak nantinya bisa memberikan kemudahan untuk mendapat membuka peluang karier.

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi mahasiswa, tantangan itu akan membantu mahasiswa untuk menemukan jati diri mereka. Tantangan itu akan menumbuhkan rasa kemandirian, problem solving ,dan ketangguhan mental dalam diri mahasiswa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun