Mohon tunggu...
Ori Renaldi
Ori Renaldi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa FISIP UHAMKA

Tidak perlu terlihat sempurna untuk motivasi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia Tidak Luput dari Kemunafikan

30 Januari 2021   19:00 Diperbarui: 30 Januari 2021   19:03 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama saya Ori Renaldi (1906015346) Mahasiswa FISIP Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. HAMKA, akan memaparkan hasil opini saya terkait judul diatas dari perspektif Komunikasi Islam dan Komunikasi Intrapersonal.

Sebelumnya saya akan sedikit menjelaskan definisi orang munafik dan ciri-ciri orang munafik.

   Orang munafik akan menutupi kemunafikannya dengan kebohongan dalam perkataan dan perbuatannya. orang munafik adalah orang yang mengaku beriman kepada ALLAH namun dalam hatinya mengingkari.

   Munafik berarti berbeda antara apa yang nampak dan apa yang ada dalam hati. Dalam perkara iman, orang munafik adalah orang yang mengaku beriman kepada ALLAH namun dalam hatinya mengingkari. Biasanya apa yang ia tampakkan tergantung dengan siapa ia bergaul saat itu. Orang munafik ini telah ada sejak zaman Rasulullah, dan yang paling terkenal diantara meraka adalah Abdullah bin Ubay bin Salul. Karena sangat munafiknya orang ini hingga ALLAH turunkan ayat khusus untuknya.

   Ciri-ciri orang munafik ada dalam hadist Rasulullah. Beliau bersabda :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم – قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia berkhianat (HR. Al- Bukhari)

   Orang munafik akan menutupi kemunafikannya dengan kebohongan , baik dalam perkataannya maupun dalam perbuatannya. Amalannya tergantung dengan siapa ia saat itu, tidak punya pendirian dan suka berkhianat. Kebohongannya kan ditutupi dengan kebohongan lain, begitu seterusnya yang penting akan menguntungkan dirinya dan membuatnya ada dalam posisi aman.

ALLAH berfirman mengenai hal ini dalam surah AL Baqarah ayat 13 dan 14 :

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِنْ لَا يَعْلَمُونَ

____________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun