Mohon tunggu...
Olivia Monica
Olivia Monica Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebenarnya Siapa yang 'Bodoh'?

31 Januari 2017   15:01 Diperbarui: 31 Januari 2017   15:06 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang-orang cenderung lebih banyak menggunakan kata-kata bermakna negatif daripada yang bermakna positif. Kata-kata negatif seperti "Gila!" dijadikan seruan yang dianggap wajar, dan mengekspresikan kekaguman. Artinya menganggap positif sesuatu yang sebenarnya berarti negatif.

Belakangan ini, selain salah satu jenis hewan peliharaan yang dijadikan kata umpatan, bentuk kekesalan yang paling sering saya dengar adalah 'bodoh'. Terutama di media sosial. Sedikit-sedikit orang berkata "Bodoh!" atau bahkan dalam versi yang lebih kasar lagi (saya yakin anda tahu yang saya maksud).

Sebenarnya apa arti dari kata 'bodoh'?

Pertama-tama, saya mencari definisinya di KBBI online, dengan hasil sebagai berikut:

1. tidak lekas mengerti; tidak mudah tahu atau tidak dapat (mengerjakan dan sebagainya)

2. tidak memiliki pengetahuan (pendidikan, pengalaman)

Ternyata penggunaan kata 'bodoh' tidak terbatas sampai di situ saja. Kata 'bodoh' sangat relatif, dan kebodohan adalah hal yang sulit untuk dinilai secara objektif. Terutama karena menurut pengamatan saya, sebagian besar orang yang menggunakan kata 'bodoh' dengan nada kesal atau untuk mengejek adalah orang yang, antara lain:

1. Melampiaskan emosi karena habis kesabarannya,

2. Tidak puas dengan performa sesorang/sesuatu, atau

3. Merasa dirinya pintar.

Apa ada yang mau menambahkan? Atau ada yang tidak setuju?

Selain itu, karena ke-relatif-an kata bodoh saya mendefinisikan kata 'bodoh' sebagai berikut, yaitu ditujukan untuk orang-orang yang:

1. Tidak mengetahui atau memahami suatu pengetahuan atau pemahaman yang umum atau sudah seharusnya diketahui oleh orang tersebut (mirip yang di KBBI),

2. Melakukan hal yang tidak wajar, tidak masuk akal, atau salah menurut orang banyak atau si pembicara, baik sengaja maupun tidak sengaja, atau

3. Malas, tidak, dan/atau tidak mau menggunakan otaknya untuk berpikir.

Ada yang mau menambahkan lagi?

Satu hal yang saya tidak mengerti adalah motivasi dibalik diucapkannya kata 'bodoh'. Karena dampak yang ditimbulkan lebih banyak negatif, jadi gunakanlah kata-kata yang lebih membangun. Niscaya hasilnya akan berbeda.

Kalau sudah tahu orang itu 'bodoh', ya berbaik hatilah untuk mencerdaskan orang itu. Bukan malah memarahi atau mengumpat, karena tidak akan menjadikan orang itu pintar. Kalau orang 'bodoh' itu tidak terima karena merasa digurui?  Mikir positif aja, dan jangan merasa diri sendiri pintar.

Dan bagaimana kalau anda yang dianggap bodoh? Berarti yang menyebut anda 'bodoh' merasa dirinya pintar. Mungkin anda bisa meminta orang itu untuk membuktikan kepintarannya. Di sinilah anda memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa anda tidaklah 'bodoh'. Kata tersebut jangan menghancurkan kepercayaan diri anda, dan jangan membuat anda merasa bodoh atau tidak bisa.

Setiap orang memiliki kelemahan dan kemampuan yang berbeda-beda. Terutama jika anda adalah seseorang yang perfeksionis, anda akan bermasalah dalam menghadapi orang-orang 'bodoh' itu. Tidak mungkin semua orang bisa memenuhi standar anda. Tidak mungkin anda akan mengatai mereka bodoh setiap kali ada orang yang tidak memenuhi ekspektasi anda, kan? Setiap orang pasti melakukan kesalahan.

Lagipula, masih sangat banyak orang 'bodoh' di Indonesia-apalagi di dunia. Jadi mulai sekarang latihlah kesabaran anda, berpikir positif, dan gunakan kata yang lebih sopan dan halus daripada kata-kata yang menyinggung.

Dari sekian banyak orang yang anda sebut 'bodoh', belum tentu semua menanggapinya dengan positif, yaitu belajar dan berusaha menjadi 'pintar' (sesuai standar anda). Sebagian pasti menanggapinya dengan kekesalan dan mengungkapkannya dengan kata-kata. Sebagian lainnya pasti ada yang merasa tersakiti atau menjadi minder dengan kata-kata.

Ingat, mulutmu harimaumu. Mulai sekarang, berpikirlah sebelum berbicara. Pilih kata-kata anda terlebih dahulu.

Lagipula, kata orang di dunia ini tidak ada orang bodoh dan orang pintar. Yang ada hanyalah orang malas dan orang rajin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun