Mohon tunggu...
Joshua Viencent Tandibrata
Joshua Viencent Tandibrata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar SMA

Manusia biasa, makan nasi dan butuh tidur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kiamat Beras Hantui Berbagai Negara! Siapkah Indonesia?

2 Agustus 2023   18:15 Diperbarui: 2 Agustus 2023   18:21 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ancaman "kiamat" alias kelangkaan pada pasokan beras sedang menghantui berbagai negara di dunia. Pasalnya, negara India yang merupakan pemeran penting dalam perdagangan beras dunia melakukan larangan ekspor beras non basmati pada 20 Juli lalu.  India sendiri menyumbang kurang lebih 40% dari total ekspor beras global. Fenomena global seperti El Nino, cuaca ekstrim, dan hujan lebat membuat banyak petani gagal panen yang berdampak pada penurunan hasil produksi beras di India.

Seolah memperparah situasi, Uni Emirat Arab ikut melarang ekspor beras selama empat bulan kedepan. Larangan ini mencakup semua varietas termasuk beras merah, beras giling penuh/ sebagian, dan beras pecah. Tak mau ketinggalan, Rusia juga mengumumkan hal serupa. Pemerintah Rusia memberlakukan sementara larangan ekspor beras dan menir beras. Keputusan tersebut diambil untuk menjaga stabilitas pasar dalam negeri kedua negara tersebut.

Pembatasan terhadap ekspor beras dapat mengakibatkan pada kenaikan harga beras di pasar dunia dan menimbulkan kelangkaan. Indonesia dengan jumlah penduduk 278,69 juta jiwa sangat bergantung kepada beras sebagai makanan pokok. Meskipun jumlah produksi dalam negeri sudah mencukupi sebesar 31,54 juta ton dari konsumsi nasional sebesar 30,2 juta ton, pemerintah berencana untuk mengimpor beras untuk menjadi cadangan beras dan menjaga stabilitas harga. 

Meskipun India melakukan larangan ekspor beras, pemerintah Indonesia bisa mengimpor beras dari negara lain seperti Thailand, Vietnam, dan China. Terlebih dari itu, pemerintah dapat mengoptimalisasikan produksi dalam negeri dengan meningkatkan produksi beras nasional sehingga tidak perlu mengimpor tetapi mengekspor beras. Tentunya untuk mencapai swasembada beras, dibutuhkan bibit unggul dan ketersediaan air untuk menjaga konsistensi panen. 

Dengan kata lain, Indonesia sudah siap menghadapi krisis beras dengan mengamankan cadangan beras dalam negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun