Mohon tunggu...
Fatimah Ali
Fatimah Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mendambakan perjalanan keliling dunia dengan seekor kucing peliharaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengumpulan dan Penyusunan Al-Quran

9 Oktober 2023   23:37 Diperbarui: 9 Oktober 2023   23:44 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khalifah Abu bakar kemudian memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf. Zaid bin Tsabit sangat berhati-hati, ia mulai menulis Al-Quran berlandaskan pada hafalan yang ada di dalam hati, serta menelusuri catatan dari penulis-penulis yang di perintahkan oleh Rasullah saw. Setelah selesai menulis ia menyerahkan lembaran-lembaran tersebut kepada Sayyidina Abu Bakar.

Pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan, terjadi perluasan wilayah Islam di luar Jazirah Arab sehingga menyebabkan umat Islam tidak hanya orang yang berbangsa arab saja. Kondisi ini tentunya menyebabkan dampak positif dan negatif, karena mereka bukan asli bangsa arab sehingga ketika membaca Al-Quran mereka mengalami kesusahan, hal ini menyebabkan perbedaan pembacaan Al-Quran dari setiap daerah dan terjadinya perselisihan.

Sahabat yang pertama kali menanggapi masalah ini adalah Huzaifah bin Yaman, ia menyadarinya saat perang di daerah Armenia dan Azerbajian dengan penduduk Irak, lalu ia menyarankan kepada Sayyidina Utsman bin Affan untuk membuat aturan baru terkait dengan cara pembacaan Al-Quran yang akan di jadikan pedoman. Masalah ini membuat Sayyidina Utsman bin Affan dan para sahabat sepakat untuk menyalin lembaran-lembaran pertama yang ada pada Sayyidina Abu bakar, serta menyatukan lembaran-lembaran tersebut hingga berbentuk mushaf. Utsman bin Affan, khalifah ketiga, kemudian mengirim utusan kepada Hafshah, untuk meminjam lembaran-lembaran Sayyidina Abu bakar yang ada padanya. Hafshah adalah anak dari Khalifah Umar bin Khattab, sebelum Sayyidina Umar meninggal, beliau mewariskan lembaran-lembaran yang dikumpulkan Sayyidina Abu Bakar kepada Hafshah. Setelah mendapatkan peminjaman mushaf ia memanggil Zaid bin Tsabit, 'Abd Allah bin Zubair, Sa'id bin 'Ash, dan 'abd al-Rahman bin Harits bin Hisyam untuk menyalin mushaf yang di kumpulkan Sayyidina Abu Bakar.

Setelah selesai menyalinnya dalam bentuk beberapa mushaf, Sayyidina Utsman mengembalikannya lagi kepada Hafshah, selanjutnya ia mengirimkan mushaf-mushaf tersebut ke setiap wilayah dan memerintahkan agar semua Al-Quran atau mushaf lainnya di bakar. Perintah pembakaran mushaf itu dilakukan untuk tidak menghilangkan kesucian Al-Quran, karena jika mushaf-mushaf yang sebelumnya tetap di pakai akan jadi masalah baru.

Pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib ia melakukan penyempurnaan pada Mushaf Utsmani yang sudah tersebar luas. Penyempurnaan ini di lakukan karena banyaknya orang non-arab masuk Islam, yang mana dialek mereka berbeda dengan orang arab asli. Kondisi tersebut merupakan timbulnya gagasan untuk mempermudah bacaan Al-Quran, supaya terhindar dari kecacatan dalam bacaan. Sayyidina Ali bin Abi Thalib melakukan penyempurnaan Mushaf Utsmani dengan alat bantu baca yang berupa titik, tanda baca, serta garis pada huruf (nuqath al-I'jam) dan harakat (nuqath al-I'rab) yang lazim kita temukan  di Al-Quran pada masa kini.

Pada awalnya perbaikan Mushaf Utsmani hanya berupa penggunaan titik sebagai tanda untuk tanda baca pada fathah, kasrah, dan dhammah. Setelah itu terjadi perubahan penentuan harakat dengan memberi tanda garis di atas huruf untuk fathah, garis di bawah huruf untuk kasrah, memberi tanda waw kecil di atas huruf yang berharakat dhammah, dan begitu juga setiap huruf mati yang akan di berikan tanda sukun. 

Tugas Mata Kuliah Ulumul Quran

Nama Kelompok 5: Fatimah Ali dan Salsa Nabila Oktaviani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun