Mohon tunggu...
Dinny Miranti
Dinny Miranti Mohon Tunggu... -

Hello~\r\nSemoga tulisan-tulisan saya bisa bermanfaat ya.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepuluh Menit untuk NPWP

16 September 2014   18:03 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 27396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuat nomor pokok wajib pajak atau NPWP disisa sepuluh menit terakhir istirahat makan siang kayaknya nggak mungkin deh ya. Tapi, kemarin siang coba cari info tentang NPWP langsung di situs pajak, saya menemukan cara yang bagi saya cara ini lebih cepat, murah, praktis, dan nggak mesti repot-repot minta izin kerja buat pergi dan ngantri buat bikin kartu NPWP di kantor pajak dekat rumah orang tua.

Sebelumnya sih saya udah coba langsung datang ke kantor pajak di Tangerang, tapi karena bis paling pagi adanya di jam 9 dan saya baru bisa nyampe rumah orang tua jam 11.30 siang, dan akhirnya jam 1 siang saya baru bisa sampai di kantor pajak. Dengan semangat menggebu-gebu mau buat NPWP saya datang menghampiri bapak satpam sambil cengar cengir, saya bilang "mau buat NPWP pribadi, Pak." Jawaban bapak satpamnya begini, "pelayanan buat npwp pribadi udah tutup neng, besok aja datang lagi ya.". Dalam hati saya, "Apppaaa!?? kok cepet amat tutupnya....." Dengan hati meringis akhirnya saya langsung aja ngajak adek untuk bareng-bareng minum es kelapa aja, gagal total buat npwp. Eh, malah adek saya yang pantang nyerah nawarin diri buat nganterin saya lagi ke kantor pajak. Hadeuh makasih banget ya  Dek udah rela kepanasan bareng di siang bolong gara-gara ngebonceng teteh hehehe.

Demi merampungkan pembayaran untuk bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dan melengkapi persyaratan pengisian formulir pengajuan permohonan mutasi subjek pajak bumi dan bangunan (PBB), akhirnya mau nggak mau saya harus punya dan mengisi kolom nomor pokok wajib pajak. Saya tetep coba lagi dan langsung buka situs web Direktorat Jenderal Pajak di www.pajak.go.id dan nemu e-Registration (ereg.pajak.go.id).

Jadi, melalui situs ini saya bisa mendaftarkan diri untuk membuat NPWP secara online. Selain itu ada keuntungan yang lain lho, menurut sumbernya langsung dari Bapak Irwan D. (KPP Pratama Tigaraksa, Tangerang) setelah saya mendaftar secara online ini, kartu NPWP punya saya dan surat keterangannya langsung dikirimkan ke alamat sesuai domisili melalui jasa pos..Gratiss. sekali lagi ya, biaya pengirimannya Gratiss tiss tiss.. Setelah saya meng-klik ereg.pajak.go.id kemudian akan muncul tampilan menu seperti yang dibawah ini:

Langsung saja klik pilihan “Daftar Baru”, lalu akan muncul lagi tampilan:

1410837757279282428
1410837757279282428
Karena saya membuat NPWP untuk diri sendiri jadi saya memilih “Orang Pribadi” di kotak pilihan Role WP. Setelah meng-klik save, saya diminta untuk mengecek e-mail untuk melakukan aktivasi.

1410837908179494084
1410837908179494084
Saya meng-klik tautan link yang diberikan,  kemudian muncul tampilan seperti berikut:

1410838119872110087
1410838119872110087
Secara otomatis kotak username dan password akan terisi data kita. Kemudian saya hanya tinggal meng-klik tombol “Login”. Lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

1410839857661733543
1410839857661733543
Di dalam kotak sebelah kiri atas ada pilihan “Permohonan Pendaftaran” , saya langsung klik pilihan tersebut, kemudian muncul beberapa data yang harus diisi. Setiap tab yang sudah diisi akan ter-record di kolom histori status permohonan wajib pajak. Jadi, jaga-jaga kalau internet lagi tidak stabil kita tinggal log-in dan melanjutkan pengisian data tanpa harus mengulang dari awal.

Di bagian pengisian alamat ada beberapa kotak yang tidak bisa diisi secara manual, jadi supaya terisi saya harus meng-klik kode wilayah terlebih dahulu biar nanti kolom yang berwarna abu-abu terisi otomatis.

14108384221942679040
14108384221942679040
Berikutnya ada halaman yang harus diisikan alamat domisili KTP (Kartu Tanda Pengenal). Karena data yang akan saya isikan sama seperti sebelumnya dan memang sesuai dengan data KTP, jadi saya hanya tinggal memberikan tanda centang, setelah itu semua kolom data akan terisi otomatis. Kemudian  dihalaman berikutnya saya harus meng-upload foto KTP saya, untungnya saya memang udah terbiasa selalu men-scan semua surat-surat penting seperti KTP, kartu jamsostek, paspor, dan ijasah sekolah. Jadi, saya nggak perlu ribet lagi nyari scanner atau foto dulu KTP ya, so tinggal upload dan kelar deh.

14108400882109561244
14108400882109561244
Semua data sudah lengkap saya isi, selanjutnya adalah meng-klik tombol token lalu saya akan mendapatkan nomor token di e-mail. Jadi, selama mendaftar online NPWP ini saya memang sengaja tidak menutup akun e-mail biar nggak capek jari saya buka tutup akun e-mail.

1410838954411827333
1410838954411827333

Setelah mendapatkan e-mail konfirmasi nomor token, saya kembali ke halaman akun registrasi pajak dan langsung saya klik tombol “kirim” yang ada disebelah kanan tombol token. Lalu akan muncul kotak
persetujuan yang menyatakan saya setuju dengan peraturan yang telah diberikan dan saya isikan nomor token yang saya terima lewat e-mail ke kotak yang berada ditengah-tengah kemudian klik tombol “kirim permohonan”.

1410839129386758018
1410839129386758018
Dengan meng-klik tombol “kirim permohonan” maka berakhirlah proses pendaftaran pembuatan NPWP saya. Kemudian saya menelepon kantor pajak yang tertera di akun saya kemudian dapat langsung meminta nomor NPWP. Untuk fisik kartunya, saya hanya tinggal menunggu kartu tersebut sampai ke rumah. Terakhir saya sign out akun e-registrasi NPWP. Bagi saya cara seperti ini sangat hemat dan praktis. Tidak perlu repot repot lagi pergi ke kantor pajak. Ngabisin ongkos soalnya hehehe.. Tasukarimashita.
1410839347371490862
1410839347371490862

Semoga Bermanfaat
Dinny




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun