Mohon tunggu...
Atik Dinarti Ary
Atik Dinarti Ary Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ilmu Komunikasi @UINSK | Travel Photographer n Writer | Love the ARTmostphere

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Brief, Pentingkah?

19 Desember 2012   00:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:24 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehilangan motor atau helm di lingkungan kampus bukan rahasia lagi bagi seluruh jajaran mahasiswa dan stakeholder. Hal ini tentu saja tidak berlangsung baru saja atau baru 1 hingga 2 kasus yang terjadi. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa ternyata tidak hanya motor atau helm yang hilang, namun seperti binder, pulpen, buku, laptop, KRS ataupun barang-barang lainnya pernah hilang di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. Sebenarnya apakah yang terjadi? Apakah kehilangan ini karena memang banyaknya si "Panjang Tangan" dan lincahnya aksi mereka, atau mungkin karena mahasiswa selaku pemiliknya sendiri yang tidak mawas terhadap barang miliknya atau mungkin pula keamanan kampus yang tidak berjalan dengan baik dan justru "sebuah keadaan" yang memanncing hal tersebut? Brief ini hadir untuk mengajak teman-teman semua untuk mencari tahu sebab terjadinya hal-hal seperti yang disebutkan diatas. Mengkomunikasikan kepada semua jajaran mahasiswa yang adadi UIN Sunan Kalijaga untuk "Peduli" terhadap barang milik pribadi. Dengan sebuah strategi dan media kreatif, ajaklah semua untuk peduli, jangan menyalahkan mereka, apalagi menggurui. Ajak mereka untuk peduli

Paragraf diatas adalh sepenggal brief yang dikeluarkan oleh KOSTRAD, sebuah komunitas konsentrasi advertising di prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Workshopnya di pertengahan tahun 2012. Brief itu apa sih? briefing ya? Bukan sodara-sodara, brief itu semacam panduan buat seseorang atau kelompok untuk menggarap iklan. Nah, di brief itu sendiri ada yang namanya Latar Belakang, Target sasaran, tujuan iklan, jenis iklan, respon yang diharapkan, hambatan, media yang digunakan, deskripsi konsep dari pengiklan dst. Biasanya brief itu bakal muncul kalo kamu ngambil konsentrasi ataupun mata kuliah periklanan. Alasannya? Ya karena dari konten-konten brief itu sendiri udah ketauan arahnya bakal kemana. Saat bikin/ngonsep iklan perlu banget yang namanya:  Latar Belakang Coba banyangin kalo kamu diminta buat iklan tapi gak tahu asal mulanya... Mungkin beberapa bisa,tapi bakal bingung juga, ngapain sih repot-repot bikin iklan ini? Buang-buang waktu aja. Padahal Latar belakang ini berguna buat ngejelasin duduk permasalahan kenapa sebuah iklan dibuat. Target Sasaran Ini iklan sasarannya siapa sih? ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, remaja? petani, pengusaha, PNS, pengangguran, atau apa? umum atau terbatas? Jadi di bagian target sasaran ini tuh isinya gak jauh-jauh sama jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan tempat tinggal target kita. Tujuan Iklan Pembuatan iklan apapun pasti ada alasannya, tujuan kenapa iklan itu dibuat. Entah udah terkonsep mataeng-mateng atau sekedar "tujuan" yang nemu di jalan. Tujuan itu seenggaknya berisikan apa-apa niatan dari pembuatan iklan tadi. Jenis Iklan Iklan itu kan jenisnya macem-macem nih, dari visual(poster, pamflet, banner, dkk.), audio (via speaker, via radio,dll.), atau audio-visual (TV,Film, dsb.) (Internet masuk mana ya?). Respon yang diharapkan Apa sih reaksi yang bakal ditimbulin dari penayangan iklan ini? Perubahan akhlak kah? eh,perubahan perilaku? atau sekedar biar sasaran kita ini ganti status dari gak tahu jadi tahu? hehehe Hambatan Waktu kita ngerjain segala sesuatu, pasti adaaa aja yang ngerecokin/jadi penghalang. Nah penghalang ini gak serta merta juga bakal menghalangi niatan terbentunya sebuah iklan. Tapi tantangan yang menanti kita saat ngegarap ini iklan. Hambatan bisa berupa lokasi (kondisi geografis), kebiasaan penduduk, budaya, ekonomi... Media yang digunakan Selain berkaitan erat sama poin jenis iklan diatas, poin ini juga gak jauh-jauh sama kondisi budgetnya. Gak lucu dong, kalo maksain tampil di koran setiap hari sementara isi kocek gak sebanyak itu. Pilih dengan bijak media yang bakal kita pilih, tentunya pertimbangan step-step yang udah dibuat diatas. Deskripsi tambahan dari pembuat brief Apa yang kada dipikiranmu kalo denger kata korupsi? Pernah liat iklan sejenis ini? Kenapa siti (si tikus) jadi amat populer? kenapa harus tikus? (pendidikan-antikorupsi.blogspot.com) Coba deh bandingin sama iklan yang ini (sumber gambar: muslimdaily.net)

1355877638457780353
1355877638457780353

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun