Mohon tunggu...
Octavian RCh
Octavian RCh Mohon Tunggu... Administrasi - Selamat membaca!

Anak muda Kristen

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Don't Hurt Animals

28 Juni 2019   13:03 Diperbarui: 28 Juni 2019   13:33 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.somayaalamin.com

Saat, ini telah banyak spesies-spesies binatang yang telah punah. Dikarenakan manusia yang tidak terlalu menghargai binatang tersebut dan tidak membantu secara penuh dalam hal pemeliharaan mereka. 

Padahal kita hendaknya harus mengambil peran penting dalam menanggapi keberadaan binatang tersebut, karena kitalah manusia yang harus saling mengasihi sesama mahkluk ciptaan Tuhan.

Contohnya didalam hutan, banyak manusia yang sering menebang pohon. Padahal pohon-pohon tersebut adalah 'rumah' bagi binatang-binatang, jadi ketika manusia menebang pohon-pohon tersebut, mereka pun lari ke desa-desa yang ditinggali oleh warga untuk mencari 'rumah yang lain. 

Tetapi para manusia itupun tidak menyadari dan mengira bahwa mereka sengaja datang ke desa untuk mengacaukan desa tersebut dan membuat keributan, sehingga para binatang-binatang tersebut ada yang dibunuh oleh manusia, karena mereka takut kepada mereka tanpa melumpuhkan atau melaporkan kepada pihak yang berwajib tentang keberadaan mereka dan mengambil keputusan sendiri untuk membunuh mereka.

Para binatang yang lain diambil kulitnya untuk dijadikan tas bermerek yang harga jualnya yang tinggi. Seperti kulit domba, buaya, dan lain sebagainya. Ada yang menjadikan binatang-binatang tersebut untuk jadi alat eksperimen, seperti menguji produk 'makeup' atau 'skincare' apakah itu aman dipakai atau tidak. 

Dan jika tidak aman, para binatang tersebut yang akan menerima dampak dari produk-produk tersebut dan para ahli yang menguji itu hanya membiarkan mereka sampai mati. Ada lagi yang mempekerja paksa binatang, seperti mengangkat barang yang mungkin sudah melewati kapasitas yang membuat binatang tersebut tidak mampu tapi manusia tetap memaksakan sehingga mereka kesakitan dan lama-lama mati dalam keadaan tersiksa. 

Juga ada yang menjadikan binatang sebagai alat pemuas seksual, karena manusia tersebut mungkin tidak puas melakukannya dengan manusia atau tidak mampu untuk mencari sesama manusia sehingga mereka berbuat hal yang tidak senonoh itu kepada binatang, dan mungkin para manusia itu bisa disebut gangguan jiwa, karena melakukan hal yang tidak waras tersebut. 

Perusahaan-perusahaan yang membuang limbah ke sungai atau laut yang menjadi habitat para binatang di laut menjadi rusak dan membuat mereka mati karena ulah manusia yang membuang limbah tersebut tidak ke tempat yang seharusnya disediakan untuk pembuangan limbah, dan sembarangan membuangnya ke sungai atau lautan.

Kita sebagai manusia, jangan menyakiti para binatang. Jangan menganggap derajat kita lebih tinggi dari binatang dan kita melakukan hal yang semena-mena terhadap binatang. 

Mereka juga mendapatkan hak untuk hidup yang tentram, jika kita manusia saling membantu dalam pemeliharaan mereka, contohnya seperti membantu melindungi hutan yang dipenuhi oleh para binatang dan habitat mereka, kita juga akan hidup dengan tentram karena mereka tidak akan lari pergi ke desa-desa untuk menakuti para manusia yang tinggal disana. 

Sekaligus membawa berkat bagi kita semua yang percaya kepada Tuhan, karena Tuhan mengasihi makhluk ciptaan manusia dan hendaknya kita sebagai manusia menjalankan amanat Sang Pencipta untuk mengasihi mereka dan bukan untuk menyakiti mereka.

Cintailah binatang dan janganlah merusak habitat binatang! God bless you all.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun