Mohon tunggu...
Febby Maya Sari
Febby Maya Sari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ma Fi Qalbi Ghairullah, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) , GenpI Sumsel

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pentingnya "Genre" (Generasi Berencana)

9 Oktober 2014   18:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:43 1898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini pertumbuhan penduduk di indonesia kian meningkat dari proyeksi Data statistik-Indonesia menyatakan bahwa jumlah penduduk indonesia di tahun 2014 ini sebanyak 244,814.9 jiwa, peningkatan jumlah penduduk ini di dukung dengan semakin meningkatnya status sosial dan ekonomi penduduk, semakin meratanya pelayanan kesehatan, semakin meningkatnya keadaan gizi penduduk  yang mengakibatkan kurangnya tingkat kematian. Semakin tinggi jumlah penduduk maka semakin tinggi pula kriminalitasnya, setiap hari saya melihat,mendegar dan membaca baik di berita di televisi atau media sosial tentang berita kriminalitas yang terjadi di negara kita tercinta ini, mulai dari perampokan,pencurian,pemerkosaan, aborsi yang rata-rata pelakunya masih berusia muda atau katagori generasi muda. Salah satu yang menyebabkan hal ini dapat terjadi bahkan berpengaruh besar yaitu “Keluarga dan lingkungan ” seseorang akan menjadi pribadi yang baik jika keluarga dan lingkungan sekitarnya baik pula.

Keluarga dan lingkungan sangat berperan penting dalam menciptakan generasi Remaja-Mahasiswa yang berkualitas baik, oleh karena itulah pemerintah melalui BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) membuat program GENRE(Generasi Berencana) yaitu suatu program dimana di dalamnya terdapat tentang bagaimana menjadi BINA KELUARGA REMAJA (BKR) ,peran orang tua dalam membantu anak remajanya, Serta menciptakan Generasi Remaja-Mahasiswa yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, untuk menyiapkan dan perencanaan yang matang dalam kehidupan berkeluarga, Remaja dan Pemuda GENRE mampu melangsungkan jenjang-jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus Kesehatan Reproduksi(Indra Wirdhana, SH,MMh ).

Program GENRE(Generasi Berencana)  ini berfokus pada generasi muda, Kenapa generasi muda? karena dari 244.814.9 jiwa tersebut 27.6% adalah remaja-mahasiswa atau sekitar 64 juta jiwa dari penduduk indonesia banyakkan! coba bayangkan jika dari 64 juta jiwa tersebut adalah remaja-mahasiswa yang tidak menerapakan program GENRE(Generasi Berencana) kemudian terpengaruh arus globalisasi informasi yang berpengaruh buruk untuk masa depan mereka di tambah lagi keluarga dan lingkungan yang tidak mendukung yang dapat mengakibatkan terciptanya generasi muda yang tidak baik,tidak berahlak serta tidak sehat, apa yang akan terjadi untuk negara kita tercinta ini? mungkin hancur, mungkin menjadi semakin miskin atau mungkin akan tercipta masa dimana para generasi tua masih di paksa bekerja oleh pemerintah karena ketidak tersediaannya para generasi muda yang mempuni yang dapat di manfaatkan sumber daya manusianya. dan tahukah anda hal yang paling parah akan terjadi yaitu meningkatnya tingkat kriminalitas dimana hanya dengan cara kekerasan mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan,sadang dan papan tanpa memperdulikan lagi nilai estetika yang menjadi luhur budaya timur, ya  budaya timur budaya yang terkenal dengan keramahtamahannya,sifat tidak individualisme dan saling menghargai hak masing-masing yang telah di ajarkan oleh leluhur kita jauh sebelum zaman modren ini tercipta.

Menikah di usia muda juga salah satu yang akan terjadi jika Genersi Remaja-Mahasiswa gagal dalam Penerepan Program GENRE(Generasi Berencana) dimana sang pria belum cukup mapan baik segi fisik,batin dan lahiria untuk menggarungi bahtera rumah tangga tidak mempunyai pekerjaan, pendidikan hanya lulusan SMA, sedangkan sang wanita yang berusia di bawah 20 tahun jika mereka sudah melakukan pernikahan organ reproduksi belum cukup matang untuk melakukan proses reproduksi hal ini dapat berpotensi menyebabakan kematian baik bagi sang ibu mauapun calaon bayi(Dr. Sudibyo Alimoeso, MA,) ditambah lagi kemampuan untuk mengontrol emosi yang belum stabil yang mengakibatkan terjadinya perceraian di pernikahan dini, yang hasilnya juga akan berdampak buruk bagi sang anak jika dia berhasil di lahirkan dan di besarkanpun sang anak akan tumbuh berkembang di lingkungan yang “brokenhome” dimana sang anak akan tumbuh berkembang tanpa mengenal sosok ayah atau mempunyai sosok ayah yang bukan ayah biologisnya. Dan sang ibu yang pada masa mas pertumbuhan anaknya masi sibuk dengan hal-hal yang tidak terpuaskan pada masa remajanya sehingga dapat mengakibatnya anak akan tumbuh berkembang menjadi remaja yang tidak sehat,tidak berahlak dan tidak bermutu ini  hanya gambaran kecil yang akan terjadi jika negara kita tercinta ini gagal dalam pengaplikasian program GENRE(Genrasi Berencana) tapi beruntungnya negara kita tercinta ini belum memasuki masa kelam tersebut meski pada kenyataanya masih terjadi pernikahan dini yang meningkat sebesar 4.8% di tahun 2013 dan peningkatan jumlah penduduk di tahun 2014 sebesar 244.814.9 di bandingkan dengan tahun 2013 yaitu 242.013.8 sumber Data statistik-Indonesia, Program GENRE(Generasi Berencana) dapat lebih efektif lagi jika pemerintah melalui BKKBN((Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) berhasil menciptakan atau membentuk suatu Generasi Remaja-Mahasiswa yang dapat menjadi suri teladan teman-temannya, karena Remaja-Mahasiswa zaman sekarang cenderung akan mendegarkan dan menerpakan jika hal tersebut berasal dari teman sebayanya yang di anggap keren dan sukses.

Pada kenyataanya Generasi Remaja-Mahasiswa yang tidak sehat,tidak berhalak dan berbudi serta banyak melakukan pernikahan dini justru terjadi di daerah perkotaan dimana Arus Globalisasi informasi yang semakin mudah di akses, gempuran mode-mode budaya barat yang sedikit banyak juga mempengaruhi tata-cara pergaulan anak muda jadi jika BKKBN(Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) berhasil menciptakan duta GENRE(Generasi Berencana) 6.9% saja dari 27.6% jumlah Generasi Remaja-Mahasiswa yang ada di indonesia maka itu sudah cukup baik untuk menyebarkan virus-virus kebaikan kepada teman-temannya supaya teman-temannya megetahui apa itu GENRE(Generasi Berencana) menerapkan program GENRE(Generasi Berencana) hal ini juga dapat membantu pemerintah dalam mencapai target-target MDGs (Millenium Development Goals) yang ditetapkan WHO.

Betapa di untungkannya negara kita tercinta ini jika Generasi Remaja-Mahasiwanya memiliki kehidupan yang sehat,ahlak yang baik, bisa menjadi sumber daya manusia yang mempuni dapat menciptakan lapangan pekerja sendiri,sehingga jika di suatu tahun nanti terjadi ledakan populasi Remaja-Mahasiwa yang di sebut dengan Bonus Demografi, negara tercinta kita ini tak akan perna mengalami Rugi, karena Remaja-Mahasiwanya sudah terprogram dengan program GENRE(Generasi Berencana) sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi.

Seperti pak Gamawan Fauzi bilang "anak yang sehat berasal dari keluarga yang sehat" maka kita sebagai warga negara indonesia yang baik hendaknya melakukan serta menerapkan dan jika kita mampu lanjutkan dengan menyebarkan tentang Program GENRE(Generasi Berencana), karena program ini sangat penting dan berpengaruh untuk menciptakan suatu tantanan yang harmoni mulai dari tingkat terkecil yaitu keluarga sampai dengan tingkat tertinggi yaitu Negara. Jika dari sekarang saja kita bisa menerapkan 50 % nya saja dari 244,814.9 jiwa penduduk indonesia maka akan tercipta tatanan hidup yang mempuni mampu menciptkan keharmonian dalam bermasyrakat, saling menghargai dan menghormati,tingkat kriminalitas menurun,lapangan kerja banyak tersedia,makmur aman dan sentosa ah.. indahnya negara kita.

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="sumber gambar : http://pemuda-berencana.blogspot.com."][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun