Mohon tunggu...
Orang Mars
Orang Mars Mohon Tunggu... -

Indonesia sudah kelebihan orang yang banyak bicara. Jadi, menulislah | A lucid dreamer | An independent author of Fatin Shidqia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

X Factor Indonesia II : 'El Clasico' Musikalitas Ahmad Dhani vs Bebi Romeo

2 Mei 2015   14:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1430549937995303715

[caption id="attachment_414398" align="aligncenter" width="300" caption="rcti.tv"][/caption]

X Factor Indonesia edisi ke-2 baru saja menyelesaikan babak bootcamp dengan jumlah kontestan yang kian mengerucut. Untuk fase mendatang yaitu the chairs, kontestan yang telah dibagi sesuai kategori akan ditangani langsung oleh mentor masing-masing. Secara resmi, persaingan yang sesungguhnya telah dimulai dititik ini. Lalu akan seperti apa kiprah para mentor setelah mendapatkan kategori yang berbeda dari X Factor edisi pertama?

Afgan Dan Kategori Girls

Tak bisa dipungkiri kiprah dan prestasi Afgan Syahreza sebagai penyanyi, telah mengantarkannya menjadi salah satu solois pria terbaik Indonesia saat ini. Tapi kemampuan Afgan dalam urusan mencetak calon superstar sesungguhnya masih teka-teki.

Keberadaan Afgan dibangku mentor sekaligus juri pada awalnya sempat diragukan. Di X Factor Indonesia kali ini Afgan punya peluang unjuk pembuktian dengan kategori girls yang akan ditanganinya. Tugas Afgan tentu tak akan mudah. Kategori girls boleh dibilang sebagai primadona X Factor Indonesia. Peluang menjadi juara dari kategori ini sedikit lebih besar dibanding kelompok lainnya. Secara beban, kategori ini rentan pem-bully-an jika sang mentor dianggap gagal oleh pemirsa. Afgan punya peluang mengikuti jejak Rossa di musim lalu bila mampu memaksimalkan seluruh kekuatan 'X' yang bersarang di kategori asuhannya.

Rossa dan Kategori Grup

Jika menilik peluang juara, kontestan dari kategori grup tidak memiliki alasan yang cukup untuk dikatakan mudah. Perjuangan grup menuju tangga juara adalah yang paling berat dibanding kategori lainnya. Selain tren penyanyi grup yang tak begitu baik di industri, menangani kategori ini butuh kejeniusan agar mampu bertahan lebih lama di X Factor Indonesia. Sekarang tinggal bagaimana sang 'juara bertahan' Rossa meramu formula agar kategori grup bisa berbicara banyak diantara dua kategori emas, boys dan girls. Pertanyaannya, sanggupkah Rossa mempertahankan gelar juara yang sukses diraih bersama Fatin Shidqia di X Factor musim pertama?

Menanti 'el clasico' ala Ahmad Dhani vs Bebi Romeo

Inilah bagian paling menarik dan mungkin akan menjadi pesona acara X Factor musim ini. Dua produser kenamaan akan beradu 'sihir' untuk dua kategori yang berpotensi mencetak penampilan-penampilan spektakuler di live galashow. Bebi Romeo dengan kategori boys dan Ahmad Dhani menukangi kategori overage. Menarik.

Ahmad Dhani dan Kategori Overage

Meski tak mampu mengantarkan NU DIMENSION ketangga juara, kebolehan Dhani dalam meracik penampilan anak didiknya dalam satu paket yang untuh patut diacungi jempol. Mulai dari pemilihan lagu, konsep tampilan, dan aransemen, Dhani masih yang terbaik di X Factor Indonesia musim lalu. Sebagai bukti, NU DIMENSION yang sejatinya grup vokal dadakan menjelma menjadi kekuatan hebat yang mampu menggoyang pilihan pemirsa tentang siapa yang layak jadi juara. Melalui NU DIMENSION, Dhani sukses menyuguhkan beberapa penampilan spektakuler yang tak terlupakan. Walaupun hanya finish diurutan 3, Dhani membuktikan dibalik tingkah nyelenehnya, ada kepiawaian miliknya yang tak dipunyai semua musisi.

Kini, Dhani akan menangani kategori overage yang musim lalu dimentori oleh Bebi Romeo. Banyak yang memprediksi bahwa Dhani bisa membuat kategori ini menjadi sangat berbahaya. Perpaduan kontestan usia matang dengan skill yang mumpuni ditambah mentor yang jenius, akan menampilkan sesuatu yang dahsyat dipanggung gala. Namun apapun ke-spektakuleran sebuah penampilan, panggung X Factor hanya menerima juara dengan faktor X yang menjadi alasan mengapa acara ini ada.

Bebi Romeo dan Kategori Boys

Sebagai mentor overage musim lalu, Bebi mampu mengantarkan Novita Dewi hingga ketangga runner up. Sebuah prestasi yang cukup baik mengingat lawan Novita Dewi di final adalah seorang Fatin Shidqia yang secara faktor X sangat sulit ditandingi. Namun, kiprah Bebi kala itu sedikit mendapat kritikan lantaran gagal membuat langkah Alex Rudiart dan Agus Hafiludin menapak lebih jauh dalam kompetisi.

Kini Bebi dipercaya menangani salah satu kategori populer yaitu boys, yang sebelumnya dimentori oleh Anggun. Sejatinya kategori ini akan bertarung 'face to face' dengan kategori girls didikan Afgan. Tapi untuk level yang lebih tinggi, Ahmad Dhani dan kategori overage akan menjadi lawan yang sepadan untuk Bebi and the boys. Produser Vs Produser. Sebuah 'el clasico' musik dalam naungan kompetisi terbaik X Factor Indonesia musim kedua.

@OrangMars

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun